Mohon tunggu...
Anggun Muliya Ningsih
Anggun Muliya Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca fiksi seperti novel cerpen dll

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teman Sejati

7 November 2024   11:07 Diperbarui: 7 November 2024   11:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teman adalah mentari di hari mendung,
Cahaya hangat saat malam datang,
Mengiringi langkah di jalan berliku,
Tak pernah lelah, selalu mendukung.

Saat suka, ia tersenyum lebar,
Saat duka, ia ikut merasakan,
Menjadi pelipur lara di kala sedih,
Penopang yang selalu hadir dalam senyap.

Dengan teman, semua tampak ringan,
Beban terasa kurang mengikat,
Tangis berubah jadi tawa riang,
Dan sepi perlahan sirna terlewat.

Dalam hening, ia mengerti,
Tanpa kata, ia memahami,
Teman sejati adalah anugerah,
Cinta yang hadir tanpa pamrih.

Di antara banyak orang yang datang,
Teman sejati tak pernah hilang,
Seperti bintang di langit malam,
Selalu bersinar meski jauh terhalang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun