Dia bersiap pergi. Aku membantunya berkemas. Aku membantunya berpamit. Aku juga menemaninya membeli tiket. Apalagi saat menunggu pesawatnya tiba. Sepanjang waktu aku melihat matanya. Mata seorang pemenang. Aku suka melihatnya. Aku juga suka membau keringatnya. Apalagi melihat setiap titik ekspresi wajahnya, aku suka. Tapi aku tidak suka saat-saat sekarang ini. Aku harus mati-matian menahan air mataku, bahkan memaksa air mataku agar kembali masuk. Aku juga harus mati-matian menerima, bahwa ada yang lain di bandara seberang sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H