h.Nilai Rasa Cinta Tanah Air
     Siswa yang mengembangkan rasa cinta terhadap Tanah Air melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari secara tidak langsung berkontribusi dalam melestarikan budaya bangsa karena mereka melakukannya berdasarkan minat pribadi mereka. Ketertarikan mereka terhadap seni tari tradisional mencerminkan apresiasi yang mendalam terhadap warisan budaya, dan melalui latihan serta penampilan, mereka mempelajari dan menghidupkan kembali tarian-tarian yang mungkin sudah jarang dipraktikkan. Dengan mempelajari tarian tradisional, mereka membantu memperkenalkan dan menjaga kekayaan budaya Indonesia tetap hidup di tengah modernisasi. Selain itu, semangat dan dedikasi mereka terhadap seni tari dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk menghargai dan melestarikan budaya bangsa.
i.Nilai Menghargai
     Pentas seni kenaikan kelas selalu diadakan, dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni tari turut berpartisipasi dengan menampilkan tarian yang dihasilkan selama satu pembelajaran. Hal ini adalah salah satu cara apresiasi ekstrakurikuler seni tari. Pentas seni ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat mereka di hadapan teman-teman sekelas, guru, dan keluarga mereka. Selain itu, acara ini memperkuat rasa percaya diri siswa dan memberikan mereka pengalaman berharga. Dengan adanya pentas seni kenaikan kelas, sekolah tidak hanya mengapresiasi siswa yang terlibat dalam ekstrakurikuler seni tari, tetapi juga membantu melestarikan budaya dan seni tradisional melalui generasi muda yang bersemangat dan berbakat.
j.Nilai Persahabatan
     Nilai persahabatan dapat dibangun melalui kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Dalam kegiatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai kelas yang berbeda. Dengan demikian, ekstrakurikuler seni tari menjadi lebih dari sekedar wadah untuk mengembangkan bakat, tetapi juga menjadi ruang bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang.
k.Nilai Kepedulian Sosial
     Dalam kegiatan non-kurikuler yang berkaitan dengan seni tari, nilai kepedulian sosial juga ditanamkan. Misalnya, ketika siswa belajar menghargai teman sebayanya yang kesulitan mengikuti gerakan yang diberikan oleh guru, mereka secara spontan menawarkan bantuan, memperlihatkan rasa empati dan solidaritas. Sikap ini tidak hanya memperkuat ikatan antar siswa, tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, tanpa perintah dari guru, siswa secara sukarela meminjamkan selendangnya kepada teman yang tidak membawanya, menunjukkan inisiatif dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Kepedulian sosial yang ditanamkan melalui kegiatan seni tari ini membantu siswa mengembangkan karakter yang lebih baik, memperkuat rasa kebersamaan, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H