Mohon tunggu...
Anggun muliana
Anggun muliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester genap

Ilmu Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Mempelajari Biosistematika

22 Februari 2022   01:25 Diperbarui: 22 Februari 2022   01:48 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biosistematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang taksonomi, sistematika molekuler, fotogenik serta menjawab semua hipotesa antara organisme. Tujuan utama dalam mempelajari biosistematika atau sering disebut sistematik ini bukan hanya sekedar menemukan nama baru bagi objek, tetapi untuk melihat seberapa besar kemiripan, kekerabatan dan perbedaan organisme satu dengan organisme yang lainnya. 

Pada tahun 1970 oleh Michener dkk menyatakan bahwa pada dasarnya ilmu sistematik ini mempelajari tentang pemberian nama ilmiah pada organisme yang sering disebut dengan istilah nomenklatur, mendeskripsi dan memaparkan objek secara keseluruhan atau terperinci, melakukan klasifikasi pada organisme dengan kunci identifikasi serta mendapatkan data distribusi tentang organisme, melakukan rekonstruksi sejarah evolusioner dan mempelajari adaptasi organisme dengan lingkungannya. Namun dalam pembagiannya, taksonomi mengambil bagian pada topik identifikasi, mendeskripsi dan memberikan penamaan pada organisme. Taksonomi (taksa) pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1973 atau abad ke-18 yang  kemudian seiring berjalannya waktu, ilmu taksonomi terus digunakan oleh peneliti atau sebagian pekerja ilmu biologi dari masa ke masa.

Menurut Vane-Wright (1992) beliau menyatakan bahwa sistematik memiliki fungsi dalam pengenalan taksa (diferensiasi), mendiagnosis secara rinci dari taksa tersebut (identifikasi), memberi dan menetapkan nama dari taksa yang bisa diterima secara universal (nomenklatur), melakukan analisis hubungan kekerabatan dari dua organisme (relationship) antara taksa satu dengan yang lainnya (perbandingan), kemudian taksa mulai dilakukan pengelompokan berdasarkan seberapa dekat dan jauhnya hubungan kekerabatan taksa tersebut (klasifikasi). 

Pengidentifikasian pada organisme dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan morfologi dimana objek akan diamati bagian bentuk luar serta jumlah nya semisalnya pada morfologi ikan, bentuk sisik dan sirip merupak ciri morfologi sedangkan terdapat banyaknya sisik atau sirip merupakan bagian dari hitungan atau jumlah. Pendekatan molekuler lebih spesifik yaitu membawa informasi genetik yang dilihat pada RNA (ribonucleic acid) dan DNA (deoxyribonucleic acid) dengan tujuan melihat garis keturunan jantan dan betina yang merupakan bagian penting dari ilmu taksonomi. Era modern saat ini, perkembangan ilmu bioteknologi semakin berkembang yaitu dengan menggunakan DNA barcoding yang merupakan sebuah teknik digunakan untuk mempercepat serta mempermudah proses dari
identifikasi organisme yang menggunakan
potongan gen untuk membedakan tingkatan species atau asal muasal nya meskipun dalam suatu populasi telah berpindah ke populasi lainnya.

Klasifikasi atau pengelompokan organisme bertujuan untuk membedakan antara jenis satu dengan yang lainnya. Klasifikasi memiliki tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah. Kingdom merupakan tingkatan teratas dalam taksonomi dimana kingdom meliputi golongan animalia, fungi, monera, plantae dan protista. Fillum mengklarifikasikan berdasarkan ciri-ciri umum yang sama. Klas bagian ini mulai melakukan pendekatan secara lebih rinci berdasarkan kermiripan yang dimiliki. Ordo atau suku mulai melihat seberapa mirip atau perbedaan spesies dalam sebuah kelompok. Famili merupakan bagian dari kemiripan dalam keluarga. Genus pada bagian ini mulai di gunakan tata nama ganda dalam taksonomi. Terakhir adalah spesies dimana pada tingkatan ini lebih spesifik dan mendetail, nomenklatur menggabungkan antara nama genus dan spesies pada tanaman tumbuhan tidak boleh menggunakan kata tautonim (kata yang sama) tak terkecuali pada spesies hewan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun