Mohon tunggu...
Anggreka BriliannaNovitasari
Anggreka BriliannaNovitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - sedang berkuliah di matematika undip

suka game dan sedang berkuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kata Siapa Isi Piringku Tidak Cocok untuk Warga Desa? Mitos!

14 Februari 2023   00:18 Diperbarui: 14 Februari 2023   00:22 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sragen (05/02/2023) -- Anggreka Brilianna Novitasari (Fakultas Sains dan Matematika) dari KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023 melakukan rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Ngrombo RW 02 melalui program kerja sosialisasi "Optimalkan Kebutuhan Gizi Harian Anak dengan Biaya Minimum". Program kerja ini dilaksanakan dalam rangka pengenalan acuan gizi terbaru yaitu Pedoman Gizi Seimbang dimana salah satunya terdapat semboyan Isi Piringku.

Pada saat pertemuan kader kesehatan di balai desa Ngrombo, salah satu kader menyanggah bahwa Isi Piringku tidak dapat diterapkan untuk warga desa karena keterbatasan biaya. Dari permasalahan ini, Anggreka, salah satu mahasiswa Undip, menerapkan program linier untuk menentukan menu makan yang sesuai dengan Isi Piringku tetapi dengan budget yang murah.

Mengingat stunting sedang marak diperbincangkan, maka salah satu langkah untuk mencegah stunting adalah memperbaiki maupun mengoptimalkan gizi. Semboyan 4 sehat 5 sempurna kurang relevan karena tidak ada porsi yang jelas, sedangkan Isi Piringku memfokuskan untuk menyeimbangkan antara karbohidrat dengan sayuran serta lauk pauk dengan buah. Sebenarnya, Isi Piringku sangatlah dapat diterapkan di desa, karena kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, terutama kebutuhan kalori anak pasti juga tidak begitu besar. 

Sayur maupun lauk juga dapat menggunakan masakan yang di-nget. Apalagi jika di desa, kebanyakan warganya memiliki kebun sayur sendiri dan memiliki ayam sebagai sumber protein hewani untuk diambil telurnya. Harga sayur serta lauk seperti tahu dan tempe juga sangat terjangkau dibandingkan dengan harga yang ada di kota. Tantangan yang dialami oleh warga desa adalah, bagaimana cara mereka dapat mengatur porsi antara nasi, sayur, lauk pauk, buah, serta memenuhi kebutuhan air putih tiap harinya. Selain itu, kemauan warga untuk mengurangi karbohidrat dan memperbanyak sayuran juga haruslah ditekankan.

Sosialisasi ini sendiri dilakukan pada tanggal 5 februari 2023 yang bertepatan dengan Festival Kabayanan antar 7 RT di Desa Ngrombo. Festival ini juga merupakan salah satu program Tim 1 KKN Undip. Sosialisasi dilakukan kepada Ibu-Ibu yang hadir di festival tersebut. Selain sosialisasi, juga dilakukan pemberian booklet mengenai Pedoman Gizi Seimbang, sampel Isi Piringku, serta pemberian sampel PMT yang berupa kreasi tempe tinggi energi tinggi protein kepada seluruh warga yang hadir pada festival tersebut.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, warga dapat lebih mengenal Isi Piringku dan mau untuk menerapkan 4 pilar Pedoman Gizi Seimbang. Diharapkan juga warga Desa Ngrombo, terutama untuk Ibu-Ibu, dapat lebih aware mengenai stunting dan terbiasa menerapkan Isi Piringku kepada anak-anaknya.

dok.pribadi
dok.pribadi

Lokasi                              : Ngrombo, Tangen

Tanggal Kegiatan       : Februari 2023

Penulis                            : Anggreka Brilianna Novitasari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun