Mohon tunggu...
Anggreini Eka Wulandari
Anggreini Eka Wulandari Mohon Tunggu... -

Kritis . Supel . Penuh Kontroversi . Suka Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia, Demokrasi atau Oligarki, Sih?

15 Februari 2013   22:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:15 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi adalah suatu pemerintahan yang biasa disebut pemerintahan rakyat atau dari, oleh dan untuk rakyat. Sehingga dalam hal ini rakyatlah yang menjalankan pemerintahan. Sedangkan Oligarki adalah pemerintahan yang mengandalkan kekayaan, militer dan kekuasaan. Artinya, semakin orang tersebut memiliki harta yang banyak maka dia dapat menjadi pemimpin suatu negara.
Lalu apa hubungannya dengan Indonesia?
Sangat jelas berhubungan. Ketika politik jauh dari nama "bersih" dan money politic sudah sangat membudaya di negara ini adalah salah satu contoh konkrit bahwa Indonesia teridentifikasi Oligarch system. Apakah masih di ingkari?
Ketika diadakannya pemilu bupati misalnya, para calon bupati dan wakilnya berbondong-bondong menarik perhatian masyarakat dengan demagog-demagog beserta foto besar yang dipajang disetiap pojok kota. Kemudian memberikan acara-acara yang berbasis "gratis" pada masyarakat, pembangunan jalan atas sumbangannya, makan bersama, kalender dan kaos gratis, pengajian beserta souvenirnya, dan lain sebagainya adalah suatu bentuk penyuapan terhadap masyarakat atau dapa dikatakan sebagai money politic. Sehingga dengan demikian yang kuat hartanyalah yang menjadi pemimpin, bukan begitu logikanya?
Lalu, apakah demokrasi itu baik bagi bangsa Indonesia ?
Menurut Aristoteles, demokrasi itu tidak baik sebab rakyat yang masih banyak sekali yang berpendidikan rendah yang memilih, mereka tidak tau seluk beluk pemerintahan diharuskan untuk memilih pemimpinnya. Ironisnya, pendapat Aristoteles tersebut sangat tepat sekali dengan keadaan bangsa Indonesia, rakyat yang tidak berpendidikan tinggi memilih pemimpin dengan dikelabui sebelumnya. Diberikan demagog-demagog atau embel-embel sembako murah sudah mampu menarik perhatian masyarakat. Pada akhirnya, timbul pertanyaan "apakah demokrasi itu buruk?"
jawabannya, demokrasi adalah pilihan terbaik dari semua sistem yang buruk. Tapi realitanya, Oligarki menguasai negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun