Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Tekanan Media Sosial: Cara Perempuan Tetap Autentik di Era Digital

31 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 31 Desember 2024   21:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern dan digital saat ini, tentu tekanan sosial terhadap perempuan semakin bertambah besar, terutama dengan munculnya standar kecantikan yang semakin diperkuat melalui adanya media sosial. Di sana, banyak perempuan merasa bahwa mereka harus tampil sempurna secara fisik agar bisa diakui dan diterima sebagai seorang perempuan. Namun, lebih dari itu sebenarnya bahkan cantik saja itu hanya salah satu hal, bahkan di mata beberapa orang, cantik pun tidak cukup untuk menunjukkan bahwa perempuan tersebut memiliki nilai unik atau disebut dengan autentik.

Sebagai seorang perempuan karena sekarang tentu banyak sekali perempuan-perempuan cantik, jadi bagaimana kita membangun diri sebagai sosok perempuan yang tidak hanya cantik tapi adalah menjadi perempuan yang unik dan autentik meskipun banyak tekanan sosial yang mengharuskan perempuan begini ataupun begitu. Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa sama-sama kita terapkan untuk menghadapi tekanan sosial yang ada agar sebagai perempuan kita tetap autentik.

1. Memahami Bahwa Kecantikan Saja Tidak Pernah Cukup

Fakta yang mengejutkan sebenarnya tapi untuk teman-teman yang baca mungkin teman-teman sudah sadar bahwa cantik saja tidak cukup sehingga nilai dari seorang perempuan disebut unik atau autentik adalah mereka yang juga tidak hanya fokus pada penampilan fisik tapi juga mulai untuk fokus pada mengembangkan dan membangun diri, memiliki karakter, kemampuan dan pencapaian pribadi sehingga dengan cara itulah mereka bisa menghargai diri sendiri berdasarkan hal-hal dan nilai-nilai yang mereka bangun dari diri sendiri, yang tentu disini kita tidak bisa hanya mengandalkan penampilan fisik sebagai nilai untuk disebut perempuan yang sekedar cantik namun agar juga ada kesan cantik yang kita pancarkan sehingga dengan hal itu kita bisa mengembangkan kepercayaan diri melalui pendidikan, karier ataupun hobi yang kita senangi dan disukai.

2. Memiliki Komunitas Sesama Perempuan yang Saling Mendukung Pengembangan Diri

Memiliki komunitas yang saling mendukung terhadap perempuan satu dengan perempuan lainnya juga dapat menguatkan pemberdayaan perempuan dan itu sangat membantu banyak perempuan merasa didukung dan diterima dengan apa adanya, karena saat ini banyak sekali isu-isu yang dihadapi seorang perempuan dengan anggapan bahwa perempuan adalah seseorang yang lemah dan dapat ditindas, yang mana bisa kita lihat dari kasus-kasus yang ada bahwa kebanyakan korban dari kasus-kasus yang terkategori kriminal itu adalah kebanyakan perempuan sehingga ketika kita memiliki komunitas yang saling mendukung satu sama lain, maka memunculkan kekuatan seorang perempuan yang ketika sedang mengalami masa-masa sulit terhadap turunnya kepercayaan dirinya, itu dapat memberikan manfaat karena adanya dukungan dengan saling memotivasi sehingga sesama perempuan tetap bisa menjadi perempuan yang percaya diri dan menguatkan satu sama lain.

3. Tetap Menerima Diri Sendiri Apa Adanya 

Autentik di sini adalah berarti sebagai perempuan kita perlu sadar bahwa memang kekurangan kita itu tetap ada di setiap diri kita untuk diterima. Bahkan, perempuan dengan kesempurnaan apapun, mereka adalah tetap sosok manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Jadi, yang perlu kita garis bawahi adalah autentik di sini tidaklah selalu harus sempurna untuk menjadikan diri kita seseorang yang berharga, yang mana dengan belajar menerima kekurangan diri sendiri akan membuat kita sadar bahwa kita adalah tetap manusia biasa dan juga ada kekurangan sehingga dari hal tersebut, kita jadi tidak terlalu keras kepada diri sendiri untuk sesuatu kekurangan yang mungkin tidak bisa kita ubah, karena begitulah adanya.

4. Menjadikan Sosial Media Sebagai Alat Untuk Mengekspresikan Sesuatu yang Disenangi dan Bukan Untuk Ajang Kompetisi 

Barangkali, ada sesuatu yang di dalam diri kita perlu untuk dibagikan kepada semua orang itu juga menjadi salah satu hal yang membuat kita dapat menunjukkan sisi diri kita yang unik, baik itu melalui tulisan, karya seni ataupun cerita inspiratif yang bisa menjadikan orang lain dapat ikut mengambil manfaat dari apa yang kita bagikan, yang mana semata-mata bukan untuk hanya mengikuti trend untuk terlihat seperti orang lain, akan tetapi dengan cara kita mengekspresikan nilai-nilai diri bahwa sebagai perempuan kita bisa membagikan hal-hal bermanfaat dari hobi, minat, bakat ataupun pengetahuan yang kita tahu dan itu sangat bagus, jadi kita bisa menunjukkan hal itu kepada semua orang melalui kebiasaan yang kita lakukan dan senangi selama ini.

5. Belajar Untuk Mengembangkan Perspektif Kritis Terhadap Standar Kecantikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun