Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menghadapi Trust Issue: Apakah Semua Orang Layak Dipercaya?

30 November 2024   12:28 Diperbarui: 30 November 2024   13:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut saya, kepercayaan adalah satu-satunya nilai dan prinsip yang harus ada dalam diri seseorang. Kenapa, demikian? Karena, kepercayaanlah yang akan membawa diri seseorang untuk memiliki masa depan seperti apa. Kredibilitas diri seseorang itu adalah pondasi yang penting dalam hidupnya untuk berinteraksi, memiliki hubungan dan bagaimana terjalinnya kehidupan sosial di masyarakat. Kepercayaan mungkin dipandang sebagai hal yang sepele dan kecil sebagai sebuah nilai dan prinsip, akan tetapi kepercayaan adalah sebuah bentuk dari integritas seseorang yang dapat menciptakan koneksi dan relasi yang sehat serta bermakna terhadap diri orang lain. 

Mungkin kita sudah bisa membedakan, bahwa ketika seseorang menjaga kepercayaannya dengan berpegang teguh terhadap nilai dan prinsip tersebut, untuk secara konsisten melakukan kejujuran dan bertanggung jawab atas segala hal dari ucapan hingga tindakannya itu adalah tanpa sadar menjadikan hal itu yang akan secara otomatis memberikan penghormatan terhadap orang tersebut karena kepercayaan inilah yang membuat seseorang menganggap orang tersebut adalah seseorang yang layak dan pantas dihormati.

Namun, memang begitulah kehidupan, tidak semua orang yang kita anggap bisa menjaga kepercayaan yang kita berikan sepenuhnya akan berlaku demikian. Malahan, justru saya sadar ketika bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam karakter, sifat dan watak, ternyata banyak sekali yang meremehkan pentingnya kepercayaan. Hingga muncul anggapan-anggapan dan asumsi-asumsi yang membuat nilai seseorang tersebut jadi turun karena sikap orang tersebut yang menurunkan nilai dirinya sendiri.

Misalnya, seseorang itu menganggap bahwa kebohongan kecil atau pengkhianatan yang tidak terlalu berpengaruh itu adalah hal yang wajar dan normal dalam artian mungkin menganggap bahwa manusia tempatnya salah jadi ketika berbohong kecil atau melakukan penghianatan, maka tidak akan berpengaruh besar dampaknya sehingga tindakan seperti ini menumbuhkan dan mengembangbiakan perlahan-lahan kerusakan kredibilitas terhadap hubungan yang sudah dibangun. 

Bahkan, lebih dari itu sebenarnya kepercayaan itu bukan hanya tentang bagaimana kita dipandang oleh orang lain akan tetapi juga sebagai bentuk bagaimana kita memandang diri kita sendiri sehingga ketika kita melihat orang yang melanggar kepercayaan, secara otomatis mereka itu juga tidak hanya kehilangan penghormatan dari orang lain akan tetapi juga merusak hubungan dengan diri sendiri karena pada akhirnya mereka akan ada perasaan merasa bersalah, malu atau kehilangan percaya diri. 

Sebenarnya, ini bukan hal yang sulit apabila ketika kita sebagai seseorang memiliki nilai dan prinsip bahwa hal-hal yang dianggap sepele sebagai kesalahan kecil dan bisa dimaafkan itu juga jadi hal-hal yang kita kembangbiakan dalam pikiran sebagai sebuah bentuk kevalid-an yang buruk karena kita berpikir hanya hal kecil yang tidak berpengaruh namun perlahan-lahan hal-hal kecil itulah yang akhirnya merusak apapun yang sudah ada. 

Mungkin menjaga kepercayaan bukanlah tugas yang ringan bagi seseorang yang terbiasa berbohong dan berkhianat sehingga mereka butuh keberanian untuk selalu jujur bahkan menjadi sulit untuk konsisten dalam menjunjung nilai-nilai yang dipegang sehingga banyak sekali orang yang abai karena merasa bahwa akibat dari pelanggaran kepercayaan itu tidaklah akan berefek dan berdampak yang langsung terasa padahal jauh dari sebuah pemikiran itu dampaknya justru akan jauh lebih dalam dan bertahan lama karena membuat orang lain tidak menghormati diri seseorang yang terbiasa seperti itu. 

Sehingga disini, yang perlu kita garis bawahi bahwa penting sekali untuk mengingat bahwa nilai dan prinsip dalam menjaga kepercayaan itu adalah sebuah investasi jangka panjang yang mungkin akan terasa berat apabila kita terbiasa berperilaku berbohong dan berkhianat, yang dalam artian itu adalah sebuah hal yang mudah untuk kita lakukan dan justru menjaga kepercayaan ini adalah tindakan yang memiliki manfaat yang sangat besar karena tidak hanya kita akan dihargai dan dihormati sebagai seseorang tetapi juga akan membuat hubungan kita kepada semua orang itu lebih solid karena nilai kita sebagai seseorang itu terjaga dalam integritas kita yang damai dan tenang sehingga kepercayaan ini bukan hanya sebuah nilai dan prinsip akan tetapi adalah sebuah tanggung jawab yang tidak boleh disia-siakan.

Sebenarnya sangat masuk akal apabila kita menyetujui bahwa menjaga kepercayaan itu tidaklah seberat yang sering dianggap orang-orang, asalkan seseorang tersebut memiliki nilai, prinsip dan kebiasaan yang kuat dalam dirinya untuk selalu menjaga kejujuran dan integritasnya sehingga seperti yang saya katakan di awal bahwa seseorang yang sudah terbiasa hidup dengan jujur, menjaga kepercayaan itu akan secara natural dilakukan bahwa kepercayaan itu memang harus dijaga dan bukan sebuah beban yang mengganggu diri sendiri.

Sehingga, ini menjadi beban dan masalah yang muncul, ketika seseorang mulai untuk menganggap remeh hal-hal kecil seperti kebohongan atau pelanggaran janji yang kecil, yang mana kebiasaan yang seperti ini akan menjadi siklus perilaku yang lambat laun dapat merusak kepercayaan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jadi, inti permasalahannya bukan pada seberapa beratnya menjaga kepercayaan itu dianggap sebagai beban akan tetapi bagaimana seseorang itu dapat mendidik dirinya untuk menghargai sebuah kepercayaan sebagai nilai yang sakral sejak awal dalam menjalin sebuah hubungan terhadap semua orang. 

Maka, ketika seseorang menjadikan sebuah kepercayaan itu bagian dari nilai dan prinsip hidupnya maka mereka tidak hanya menjaga kepercayaan orang lain tetapi juga dapat memperkuat hubungan mereka dengan dirinya sendiri sehingga mereka tidak perlu berpura-pura untuk khawatir tentang konsekuensi buruk karena selalu jujur justru itulah yang akan membuat keadaan jiwa dan pikirannya menjadi damai dan stabil secara emosional. Oleh karena itu, yang perlu kita khawatirkan adalah apabila kita menyepelekan bahwa sebuah kejujuran dan menjaga kepercayaan itu adalah hal yang kecil yang tidak berdampak dan berefek apa-apa justru karena kepercayaan yang hancur dan rusak itu adalah awal di mana kehancuran dalam diri kita dimulai karena diri kita membentuk "everyone to disrespect ourselves".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun