Salam hormat, perempuan dan harga dirinya,
***
Puisi ini menyampaikan bahwa menjadi perempuan tidak semudah yang semua orang bayangkan. Banyak sekali, standar ganda di masyarakat secara sosial, mengharuskan perempuan begini dan begitu, tapi standar-standar yang sudah tidak relevan seperti yang mereka mau, di kehidupan setiap perempuan, bukanlah solusi yang membantu, yang malah justru membebankan perempuan yang hidupnya sudah kompleks dan tidak enak. Benarkah perempuan selalu benar? Sedangkan, setiap kejadian yang seharusnya tidak ada yang mau itu terjadi, ujung-ujungnya adalah salah perempuan.
Cukup memuakkan, jika kita berbicara seberapa beruntungnya perempuan. Tapi pahitnya adalah tidak semua berjalan sesuai dengan apa yang terjadi dan katanya. Di sekeliling saya banyak sekali perempuan yang tidak beruntung, mereka memilih menyelamatkan banyak orang tapi tidak ada yang bertanya kepada dirinya seberapa tajam ucapan-ucapan orang terhadap dirinya namun dengan kedua tangannya, dengan kedua kakinya, dengan tubuhnya ia tetap menyelamatkan orang-orang yang melukainya.
Terlihat bisa disepelekan, diremehkan dan cukup klise untuk mengatakan bahwa tiap perempuan adalah seseorang yang pemaaf tapi apakah semua yang dilakukan oleh seorang perempuan bisa tampak dan terlihat bisa dihargai karena sekarang ketulusan dan kebaikan perempuan seperti sudah tidak ada harganya. Perempuan-perempuan beruntung adalah mereka yang berani keluar menyelamatkan dirinya sendiri dan meninggalkan orang-orang yang menyebabkan luka kecil yang katanya masih bisa disembuhkan.
Hormati dan hargai perempuan selagi masih ada di sekeliling kita. Sayangi mereka karena mereka masih ada di dunia ini dan yakinlah bahwa perempuan jauh lebih berani mengorbankan apapun demi orang-orang di sekelilingnya bisa baik-baik saja. Perempuan mungkin terlihat seperti makhluk lemah dan ringkih tapi karena seorang perempuan kita bisa lahir di dunia ini, dari ibu kita semua yang bertaruh nyawa, antara hidup dan matinya, demi kita hidup di dunia ini.Â
Semoga, kita semua bisa memperlakukan saudari kita yang perempuan, dengan keistimewaan yang sepantasnya mereka dapatkan karena jangan sampai mereka berubah menjadi sosok yang tidak kita kenal sebagai perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H