Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menyembuhkan Inner Child Dalam Membentuk Kedewasaan Emosional

21 Oktober 2024   20:28 Diperbarui: 21 Oktober 2024   21:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, sebenarnya proses penyembuhan itu adalah menjadi hal yang penting akan tetapi pada saat yang sama, orang lain juga berhak menentukan batasan karena hal itu tetap akan membuat orang sekitarnya juga terluka akibat perilaku destruktif yang mereka lakukan sehingga orang-orang yang merasa terluka berhak untuk melindungi diri mereka. Barangkali, memang perlu untuk seseorang yang akhirnya ikut terluka akibat perlakuan yang dilakukan oleh orang-orang yang inner childnya belum pulih yakni dengan memberikan ruang dan kesempatan orang tersebut untuk sadar dan merefleksikan perilakunya yang memang tidak baik akan tetapi perubahan sejatinya itu tidak bisa dipaksakan dari luar karena itu harus timbul dari diri orang tersebut dengan kesadaran bahwa pola lama yang mereka lakukan itu adalah hal yang tidak sehat diikuti dengan evaluasi diri yang mendalam.

Sehingga, itu menjadi langkah awal untuk menuju pemulihan dan kedewasaan mereka. Akan tetapi, saya melihat memang tidak semua orang ketika kita mengungkapkan dan menyampaikan hal tersebut kepada mereka memiliki respons yang sama, ada orang-orang yang mungkin bisa menerima dan mungkin ada juga orang-orang yang tidak merespons dengan baik saat dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang kita ungkapkan dan sampaikan kepada mereka dengan mengatakan bahwa cara mereka menyelesaikan masalah selama itu adalah pola yang salah sehingga ini menjadi sebuah hal yang menantang karena mereka merasa selama ini benar, dalam pola yang mereka lakukan.

Itulah mengapa perlunya mereka selesai sama diri sendiri sehingga mereka terdorong untuk merefleksikan diri secara mendalam, yang mana itu adalah kunci dalam membantu mereka sadar terhadap pola-pola yang tidak sehat yakni dengan pendekatan dan penanganan bahkan pendampingan yang membuat mereka merasa tidak disalahkan atau tersudutkan. Oleh karena itu, sebenarnya pada intinya penyembuhan yang perlu mereka lakukan itu adalah perjalanan dan proses yang sangat-sangat personal sehingga kita sebagai orang luar dari mereka yang memandang dan paham terhadap yang mereka lakukan terhadap orang lain hanya perlu memberikan dukungan dan menunjukkan cara bagaimana keluar dari pola yang tidak sehat tersebut.

Namun, tetap keputusan untuk berubah itu haruslah datang dari diri mereka sendiri sehingga kita sebagai orang luar, hanya bisa menyampaikan hal yang perlu dibenahi namun tetap kita berhak untuk melindungi diri kita terhadap perlakuan-perlakuan yang tidak baik, apabila hal itu juga tidak menjadi perubahan dari diri mereka tentu pada akhirnya itu tergantung pada mereka, bukan lagi menjadi kendali kita sebagai orang luar dari diri mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun