Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kewarasan dari Huru-Hara Kehidupan dengan Penerapan Prinsip Stoikisme

5 Oktober 2024   16:38 Diperbarui: 5 Oktober 2024   17:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seharusnya dalam kehidupan ini, kita tidak perlu terlalu memusingkan adanya banyak masalah dalam kehidupan kita karena kehidupan memang didesain untuk kita sebagai manusia akan selalu berhadapan dengan masalah. Tapi, tentu itu tetap saja selalu membuat kepikiran dan kekhawatiran bahwa bila masalah itu tidak selesai dan kita tidak berusaha untuk dicari solusinya akan membuat kita terdistraksi dengan berbagai macam kemungkinan yang membuat kita sebagai manusia merasa jadi seseorang yang paling pecundang.

Itulah mengapa, dalam kehidupan ini kita tidak bisa berekspektasi terlalu tinggi dan merasa bahwa apapun perputaran dalam kehidupan ini akan selalu berpihak pada kita karena bila kala tidak didapatkan apa yang menjadi keinginan kita, itu akan menjadi sesuatu dari dalamnya sumber kekecewaan. Bila sudah sampai di titik itu, segala emosi yang tidak karuan akan memuncak dan bahkan kalau kita tidak bisa meregulasi emosi yang tidak karuan dalam diri kita, itu yang lama-lama menjadi sesuatu yang mengganggu kesehatan mental kita. Dari sana pola hidup kita mulai berantakan karena tidak ada penerimaan dari diri kita bahwa itulah kenyataan yang saat ini kita alami.

Dalam proses kehidupan yang selalu memaksa kita untuk menjadi seseorang yang dewasa, tentu pada akhirnya kita belajar untuk menjadikan diri kita lebih legowo terhadap sesuatu yang sulit untuk diterima. Sehingga, tidak ada satu-satunya jalan selain kita lebih melihat ke diri sendiri bahwa apa yang kita paksa untuk selalu kita genggam dalam hidup kita, itu ternyata perlu untuk direlakan dan dilepaskan walaupun itu adalah kenyataan yang sulit diterima. Itulah mengapa menerapkan prinsip stoikisme akan sangat membantu kita dalam menghadapi situasi permasalahan yang sangat-sangat membuat kita lebih baik menyerah.

Menerapkan prinsip stoikisme dalam diri kita artinya sebagai manusia kita belajar untuk lebih tenang dan damai terhadap permasalahan yang sulit untuk kita jangkau sehingga ketika kita sudah belajar menerapkan itu, pelan-pelan apapun dalam kehidupan kita yang sulit untuk diterima akhirnya pun, kita jadi bisa menerima dan tidak memaksakan harapan kita tetap harus menjadi kenyataan yang mana padahal yang seharusnya menjadi kenyataan adalah saat itu, memang hal yang sulit untuk kita terima. 

Tapi, bukan berarti ketika ada permasalahan dalam hidup, kita tidak berusaha untuk tetap mencari solusinya. Justru, yang dimaksudkan dari menerapkan prinsip stoikisme ini adalah bagaimana kita lebih bisa tenang untuk merenungkan dengan kepala dingin, bagaimana cara atau strategi yang tepat sebagai alternatif penyelesaian dari setiap permasalahan yang ada di hidup kita. 

Jadi, jangan sampai kita salah kaprah terkait dengan menerapkan prinsip stoikisme yang mengartikan bahwa damai dan tenang itu adalah dengan tidak menyelesaikan permasalahan yang ada dalam hidup kita akan tetapi prinsip stoikisme itu kita gunakan sebagai bentuk dari reaksi kita untuk menentukan sikap dengan memilih untuk lebih tenang dan coba untuk merenungkan serta mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil sebuah keputusan. 

Sehingga, dalam memahami prinsip stoikisme ini artinya kita juga tetap berusaha mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada yakni dengan keadaan emosi yang lebih tenang dengan kepala dingin dan tanpa terpengaruh sedikitpun dari emosi yang sedang memuncak saat itu sehingga respon kita terhadap masalah itu adalah tetap dalam keadaan yang dewasa sebagai manusia yang mana ini bukan berarti merespon masalah itu adalah dengan menghindari tanggung jawab untuk menyelesaikannya.

Sehingga, penerapan stoikisme dapat bekerja ketika pemahaman kita terhadap ketenangan dan kedamaian itu memunculkan sikap kedewasaan dengan tetap berusaha dan tidak menyerah terhadap permasalahan yang ada, yang artinya prinsip stoikisme ini bentuk dari sikap kita untuk tidak bertindak secara implusif sehingga bisa lebih memahami bagaimana mengambil keputusan secara bijak dan terarah.

Oleh karena itu, barangkali ini terdengar cukup klise bahwa memaksakan diri untuk selalu dewasa dalam keadaan yang memang sulit untuk diterima itu akan tetap juga membuat diri kita menyadari bahwa kita tetaplah manusia biasa yang dalam keadaan seperti itu tetap akan merasakan kekecewaan dan kesedihan. Sangatlah wajar bahwa hal itu terasa berat dan keadaan saat itu memang membuat kita butuh waktu untuk meredakan emosi sepenuhnya dan bisa pelan-pelan menerima. 

Kesadaran untuk menjadi dewasa memang adalah hal yang penting sekaligus hal yang tidak mengenakkan akan tetapi kedewasaan itu adalah bentuk kita bisa belajar untuk menyikapi dan mengelola emosi agar tidak memperburuk keadaan karena memang berat kalau terlalu dipaksakan sehingga proses ini pelan-pelan juga adalah bagian dari pengembangan diri kita untuk memiliki mental yang lebih kuat dan bijaksana dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu, walaupun sulit maka tetaplah menjadi manusia yang bisa menerima apapun, walaupun kenyataannya adalah hal terpahit sekalipun, yang mana penting juga untuk diri kita, perlu belajar untuk merasakan apapun emosi yang tidak karuan biarkan itu ada dalam diri kita saat itu, biarkan tubuh, pikiran dan hati kita merasakan hal itu, sehingga ketika waktunya sudah selesai, emosi kita sudah mulai pelan-pelan stabil maka perlahan-lahan penerimaan keadaan itu akan bisa kita lakukan, walaupun kita tidak bisa tahu kapan waktu pastinya, sehingga jangan terlalu menekan diri sendiri terlalu keras karena kita tetap manusia biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun