Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema Prospek Karier antara "Fulfilling Work" or "Financial Stability": Passion is a Bullshit?

11 Agustus 2024   20:03 Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:05 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kabar dengan orang-orang yang ke sana ke mari membawa idealisme tentang dirinya yang tidak merasa puas dalam pekerjaan yang ia geluti saat ini karena merasa tidak cocok dan bukan passionnya. Tidak dipungkiri bahwa alasan-alasan seperti ini menjadi dilema kebanyakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan atau pun yang sudah memasuki dunia pekerjaan, sembari mencari prospek kerja yang membuat perkembangan karier tersebut dapat membawa kesejahteraan dalam hidupnya. 

Namun, bukankah antara fulfilling work dan financial stability itu kadang-kadang tidak selalu kita dapatkan keduanya bahkan jarang sekali bisa kita dapatkan keduanya. Kebanyakan dari kita akhirnya membatasi diri untuk mencoba hal-hal baru dari sesuatu yang kita gemari dan sukai yang membuat diri kita terjebak pada kata-kata tidak passionate sehingga sudah mundur duluan untuk explore banyak hal-hal baru. 

Perlu digarisbawahi bahwa sesuatu yang kita sebut dengan passion itu tidak selalu akan menjadi sesuatu yang terus-terusan kita sukai karena akan ada kondisi dan situasi yang membuat kita perlu untuk dibentuk sehingga itu akan tidak menyenangkan ketika kita menjalaninya yang artinya walaupun kita menyukai bidang itu belum tentu dalam prosesnya itu akan selalu kita terima karena kadang kala, proses mendisiplinkannya pun perlu untuk dipaksa.

Sebenarnya sah-sah saja kalau kita merasa bahwa bekerja itu harus sesuai passion tapi itu tadi, jangan karena kita mengejar-ngejar dan mencari-cari sebuah passion dalam pekerjaan, ketika kita tidak menemukan passion itu sendiri malahan jadinya membuat diri kita depresi dan merasa tidak percaya sama diri sendiri karena tidak bisa menemukan sesuatu yang diri sendiri sukai hingga menyebut diri sendiri itu tidak berbakat atau hal-hal yang negatif lainnya.

Apalagi banyak sekali pekerjaan yang menuntut kita untuk merasa tidak nyaman karena akan ada pressure yang dibuat untuk menghasilkan sesuatu, yang mau tidak mau dalam diri kita sendiri harus terus menggali potensi kita dengan mengerahkan ide, tenaga, pikiran dan sumber daya apapun dalam diri kita yang akan menjadi sebuah hasil yang sesuai dan dibutuhkan terkait dengan pekerjaan yang sedang kita geluti. 

Bagaimana jika di depan mata kita seandainya ada sebuah peluang dan kesempatan untuk kita mendapatkan pekerjaan yang bukan passion kita akan tetapi dari segi keuntungan, pekerjaan ini sungguh benar-benar menjanjikan dengan gaji yang besar namun memiliki pressure yang amat sangat tidak kita sukai, apakah kita tetap akan mempertahankan bahwa pekerjaan di depan itu akan kita lepaskan?

Menurut saya, selagi pekerjaan itu baik dan positif bila memang kesempatan dan peluangnya ada di depan kita maka apa salahnya untuk dicoba dan mengambilnya. Belum tentu ke depannya ketika kita sudah melepaskan kesempatan dan peluang tersebut akan ada lagi artinya bisa saja kita yang sengaja menghilangkan kesempatan itu karena merasa diri kita tidak passionate dalam pekerjaan itu. Bahkan, itulah kuncinya bahwa pemikiran kita sendiri yang merusak kesempatan dan peluang yang ada di depan mata kita karena merasa diri kita tidak akan mampu dan tidak akan bisa berproses dalam menjalani pekerjaan tersebut.

Maka dari itu, sebenarnya banyak sekali hal-hal yang perlu kita asah dalam diri kita untuk memberanikan diri, keluar dari ketakutan dan hal-hal yang kita senangi karena pada akhirnya yang harus kita tantang adalah diri kita sendiri yang butuh namanya optimis tapi tentunya tidak serta merta hanya dengan modal nekad namun tidak ada strategi dan target yang ingin dicapai yang tentu itu hanya berakhiri sia-sia dan buang-buang waktu. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengambil pekerjaan yang bukan passion kita namun kita berani untuk mencoba hal itu yang justru nantinya akan menjadi hal-hal yang membentuk diri kita untuk punya hard skill atau soft skill yang baru karena keberanian kita untuk terus mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun