Mohon tunggu...
Anggraini Fadillah
Anggraini Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - student at riau islamic university | content writer | host podcast

hi, i'm anggraini fadillah. thank you for agreeing to read the article here 💌🎀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Dampak Fatherless (Dad Issues) terhadap Perkembangan Psikologi Anak

4 Maret 2024   22:35 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:12 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ayah menggendong bayinya saat berlatih renang dalam pelatihan khusus. (Foto: KOMPAS/RIZA FATHONI)

Dikutip dari YouTube Hallo Bunda, Melissa Magdalena seorang Psikolog Anak menuturkan "Dampak dari fatherless pada psikologi anak itu membuat berpengaruhnya rasa aman anak dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Sedangkan rasa aman itu adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam mengembangkan kepercayaan dirinya, rasa keberhargaan dirinya dan membuat anak lebih terbuka serta bisa optimis dalam belajar hal-hal yang baru." 

Walaupun hal ini terkesan sepele atau terkesan biasa saja akan tetapi ini sangat berpengaruh terhadap psikologi anak bahkan dalam jangka panjang yang akan membuat anak kesulitan untuk melakukan sesuatu hal akibat dari tidak adanya peran ayah dalam kehidupannya. 

Selain itu juga berkaitan dengan dampak dari fatherless ini terhadap psikologi anak ialah anak akan cenderung kesulitan menentukan arah hidupnya hendak ke mana. Anak jadi lebih emosional dan tidak bisa mengontrol dirinya, kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar. 

Oleh karena itulah tentunya haruslah diputus mata rantainya yang artinya ketika kamu menjadi seorang ayah atau sedang akan menjadi calon ayah penting kiranya untuk juga ikut terlibat dalam pengasuhan anak. Bukan hanya pasanganmu yakni (istri) ibu dari anak-anakmu yang melakukan pengasuhan terhadap anak akan tetapi kamu sebagai laki-laki dan ayah harus juga ikut terlibat dalam pengasuhan anak.

Anak merasakan sosok dan figur ayah yang tidaknya fisik dan wujudnya yang ada akan tetapi anak juga merasa dekat secara ikatan dan emosional kepada ayahnya. Oleh karena itu, jadilah seorang ayah yang juga mau melibatkan diri dalam pengasuhan dalam keberlangsungan tumbuh dan kembang anak karena jangan sampai anakmu jadi merasa tidak memiliki ayah.

Padahal, kamu masih ada secara fisik dan wujud namun karena tidak ada keterlibatanmu, anak tidak merasakan kamu ada dan jadi merasa asing. Acuh tak acuh terhadap kehadiranmu seperti ada dan tiada dirimu membuat anak sama sekali jadi membiasakan diri hidup tanpa kehadiran seorang ayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun