Mohon tunggu...
Arda Sitepu
Arda Sitepu Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer Email : anggraini.arda@gmail.com. Blog : https://www.ardasitepu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Mau Punah, Danamon Mantap Melaju Melalui Sosmed

18 Oktober 2016   23:54 Diperbarui: 19 Oktober 2016   00:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Bank Danamon yang ke-60 maka pada 1 Oktober 2016 dilaksanakan Talk Show bersama Komunitas Kompasiana dan Nebengers. Acara ini memiliki tema “Mantab Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial.”

Acara ini dipandu oleh Liviana Cherlisa, dibuka oleh Toni Darusman merupakan Chief Marketing Officer Danamon. Serta 3 (tiga) narasumber yaitu Gandhy Inderayana Sastratenaya merupakan Digital & Online Marketing Head Danamon, Iskandar Zulkarnaen perwakilan Kompasiana dan Andreas Aditya penggagas Komunitas Nebengers.

Di era serba digital melahirkan media sosial yang menjamur tidak hanya di dunia tapi mengakar di Indonesia. Fenomena dari usia muda sampai setengah baya sudah aktif di dunia maya. Maka tak heran pengguna internet di Indonesia mencapai 63 Juta orang.

Berdasarkan data Kominfo, Indonesia merupakan urutan ke 4 pengguna Facebook di dunia setelah USA, Brazil dan India. Peringkat ke 5 pengguna Twitter di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris. Sehingga akhir-akhir ini, jari tangan penduduk Indonesia mulai sibuk dengan smartphone yang penuh dengan media sosial.

Alhasil, komunitas-komunitas warung kopi juga beralih ke media sosial. Komunitas yang dulunya memiliki pertemuan secara konvensional sekarang sudah beralih ke dunia digital.

Melihat gejala menjamurnya media sosial, maka banyak industri memanfaatkan media sosial untuk mentransfer ide-ide serta produk yang ingin dipasarkan. Salah satu industri pebankan yang membuka mata terhadap gejala media sosial ini adalah PT Bank Danamon Indonesia.

Seperti yang disampaikan oleh Toni Darusman, Cief Marketing Officer Bank Danamon bahwa generasi sekarang masuk ke generasi milenials. Kebutuhan anak-anak muda sekarang sudah berbeda dan generasi sekarang sudah memakai gadget. Nah, memang credible namun bukan berarti Bank harus kaku tapi bagaimana caranya, bahwa Bank Danamon relevan untuk anak muda.

Terlebih Bank Danamon hadir bukan hanya karena atas nama perusahaan yang menggaji dengan Bank Danamon. Akan tetapi Bank Danamon menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.  

Oleh karena itu, Bank Danamon mantab melaju dan merambah ke media sosial. Sama halnya dengan Kompasiana dan Nebengers yang merupakan komunitas on going di media sosial, maka Bank Danamon pun menyajikan account-account di Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Linkedln. Hal ini bertujuan untuk mengenal nasabah dan apa yang diharapkan nasabah terhadap Bank Danamon.

Jika melihat Kompasiana yang merupakan komunitas konten yang sudah populer di media sosial dan berkontribusi untuk mengajak masyarakat untuk terlibat dalam website, kapan pun dan dalam tema apapun masyarakat dapat bisa menulis. Sama halnya dengan Komunitas Nebengers yang digagas oleh Smart Generation dalam mengurangi kemacetan lalu lintas. Maka Bank Danamon juga hadir yang membentuk Komunitas dengan media sosial yang dibentuk.

Media sosial ini diharapkan mampu mendekatkan diri dengan customers/masyarakat. Bank Danamon harus jeli melihat hal bahwa Bank Danamon harus melakukan transformasi dan adaptasi. Kalau Bank Danamon tidak beradaptasi maka akan punah seperti Dinosourus. Oleh karena itu, Bank Danamon sangat fokus mengembangkan digital communication terutama di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun