Mohon tunggu...
Lilin Kecil
Lilin Kecil Mohon Tunggu... -

manusia tak abadi.. karyanya abadi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Satrio dan Angkasa Raya 2

7 Desember 2015   01:21 Diperbarui: 7 Desember 2015   01:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

***

Umur Tio dan Aya hanya berbeda satu tahun, mereka sudah bersama-sama sejak aya lahir (satu tahun setelah tio lahir tentunya). Jika Orang tua Tio ada keperluan dan rumah Tio kosong maka ia akan dititipkan ke orang tua aya, begitupun sebaliknya. Kemanapun orang tua mereka mengajak mereka pergi maka dua-duanya pasti ikut. Ketika ibu Tio ke supermarket mengajak tio, sebelum mobil menyala ia selalu cepat-cepat lari untuk mengajak aya ikut dengan mereka. Begitupun sebaliknya, ketika Aya diajak jalan-jalan kepasar malam oleh ayahnya, aya pasti segera teriak teriak memanggil tio agar ikut dengan mereka. Masa kecil Tio dan Aya selalu berdua, bahkan ketika Tio disuruh memilih baju lebaran mana yang ingin dia beli tio akan memilih baju yang bisa kembaran dengan aya. Jadilah aya yang manis menjadi makhluk dengan bungkus dan perilaku yang tomboy karna pengaruh Tio. Namun aya tidak keberatan. Ia selalu senang menggunakan baju yang sama dengan tio.

Tio tidak hanya sekedar teman biasa bagi aya. Tio adalah pelindungnya, tio mengajari aya banyak hal. Memang tio adalah anak yang cukup pendiam, namun ketika tio sudah mulai memiliki pertanyaan maka ia tidak akan berhenti mencari tahu hingga pertanyaannya terjawab. Beda dengan tio, aya adalah makhluk iseng bin nakal yang pernah ada. Aya pemalas, malas belajar dan cenderung masa bodo dalam segala hal. kecuali jika Tio sudah mulai bercerita, cerita tio adalah hal unik yang selalu menarik perhatian aya. Tio selalu bisa menjadikan gadis nakal itu menjadi gadis yang penurut. Seperti saat hari kedua aya duduk di bangku sekolah dasar. karena hari pertama sekolah dasarnya yang buruk aya mogok dan menangis meraung-raung karena tidak ingin kesekolah lagi. Karena menurut aya sekolah adalah tempat yang mengerikan dan banyak pemaksaan. Karena tio juga satu sekolah dengan aya dan mendengar aya menangis meraung-raung jadilah sebelum kesekolah tio bercerita dulu tentang orang yang tidak bisa berhitung dan membaca. Didalam ceritanya, tio berkata bahwa orang yang tidak sekolah tidak akan bisa berhitung dan membaca. ketika tidak bisa berhitung dan membaca maka orang dewasa tidak akan diberikan pekerjaan, jika tidak ada pekerjaan orang dewasa tidak akan bisa memakan eskrim. karena ketika sudah dewasa, semua orang harus bekerja untuk mendapatkan uang agar bisa membeli es krim. orang yang sudah besar tidak akan diberikan uang jajan lagi oleh orang tua. Karena aya adalah es krim lovers maka dengan mulut yang masih manyun dan mata sembab akhirnya aya mau juga masuk mobil untuk pergi ke sekolah.

***

 

bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun