Mohon tunggu...
Lilin Kecil
Lilin Kecil Mohon Tunggu... -

manusia tak abadi.. karyanya abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Hidup Sangat Sulit Dijalani?

3 Desember 2015   21:53 Diperbarui: 3 Desember 2015   22:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

seorang remaja bertanya kepada orang dewasa "mengapa hidup sangat sulit dijalani?". Dengan senyuman orang dewasa itu berkata : bukan hidup yang sangat sulit, hanya saja kamu belum terbiasa dengan proses penyempurnaan yang ada pada dirimu. ketika manusia muda tumbuh menjadi manusia dewasa yang mulai matang secara fisik maupun psikis maka dua alat ini akan mempengaruhi apa yang "terlihat" oleh dirinya.

Otak yang saat muda lebih banyak difungsikan untuk menyimpan sebanyak-banyaknya data, ketika beranjak dewasa fungsi menghubung-hubungkan data yang sudah dikumpulkan tersebut akan lebih dominan. fisik yang tadinya belum sempurna, perlahan kokoh menjadi satu kesatuan yang dapat diandalkan.

Seperti memiliki HP baru yang secara fisik maupun otak sudah lebih canggih. butuh pengenalan agar tahu, butuh mencoba agar mengerti, butuh pembiasaan agar memiliki ilmunya. yang tadinya kita hanya memiliki HP yang fungsinya hanya untuk telfon dan sms yang ketika ingin menelfon tinggal masukin nomernya dan tekan tombol yang ada gambar telfon berwarna hijau.

maka ketika fisik dan otak HP semakin canggih seperti HP touchscreen yang ada sekarang, kita butuh belajar lagi bagaimana cara menggunakan HP tersebut agar bisa digunakan untuk berkomunikasi. Misal jaman dulu kita hanya perlu memasukkan nomer ke hp melalui tombol-tombol yang ada. karena secara fisik HP baru kita sekarang tidak ada tombol-tombol atau hanya layar datar maka butuh belajar lagi bagaimanakah cara alat komunikasi ini berfungsi sebagaimana mestinya seperti HP yang terdahulu.

Tidak hanya itu, karena secara fisik HP ini sudah berubah yang mengakibatkan banyak materi yang terupgrade, fungsi HP ini sendiri menjadi lebih bervariasai dan lebih efektif efisien dibanding ketika kita hanya memiliki HP dengan fungsi hanya menelfon dan sms. contoh saja sekarang kita sudah bisa mengambil gambar dengan hp, mengirim gambar, melihat peta, menjadikan hp sebagai alat penerang, dll. Fungsi-fungsi HP ini akan kita rasakan manfaatnya ketika kita tahu dan bisa mengoprasionalkannya dengan sebagaimana mestinya.

Jika analogi diatas dimasukkan ke konteks kita sebagai manusia remaja (transisi muda ke dewasa) maka kondisinya adalah kita seperti memiliki HP baru. Secara fisik kita baru(mulai sempurna) yang otomatis semua fungsi dari bagian tubuh sudah mulai berjalan dengan semestinya, seperti otak yang sudah mulai sempurna(perkembangannya tidak sepesat anak-anak), hormon-hormon yang mulai ada, mungkin salah satu contoh konkritnya adalah hormon yang membuat manusia dewasa tertarik dengan lawan jenis yang ketika anak-anak kita tidak merasakan itu.

maka pada tahap ini adalah tahap kita mengenal, mencari tahu, berkenalan dan mempelajari kembali apa yang berubah dan alat apa saja yang tadinya tidak ada menjadi ada beserta fungsinya. Agar apa? agar fungsi dari "kita" sebagai manusia ini berada ditempat yang tepat.

kembali kepada pertanyaan seorang remaja tadi "mengapa hidup terasa sangat sulit?" maka dari sini kita bisa melihat bahwasanya hidup yang terasa sangat sulit bagi remaja diatas tadi adalah akibat dari masa pengenalan yang harus dilewati lagi karena fisik yang mengakibatkan psikisnyapun sudah mulai sempurna. Ibarat kita baru mendapat HP baru yang lebih canggih maka akan ada lupa, atau bingung dan waktu yang lebih lama untuk mengoprasionalkan hp tersebut agar berfungsi sebagaimana mestinya.

karena adanya hal-hal yang baru yang remaja temui dan belum terbiasa maka hidup itu akan terasa lebih sulit. coba saja jika HP tersebut sudah sering kita gunakan, sudah sering kita utak-atik, sudah sering kita perdalam, kita fahami, kita coba lagi ketika melakukan langkah yang salah, maka kita pasti akan terbiasa. Dan jika ada masalah dalam menggunakan HP tersebut maka kita akan lebih tenang dan lancar dalam mencari pemecahannya.

sehingga, bersabarlah ketika kita bertemu dengan hal baru. Mungkin memang menakutkan atau menyulitkan. Namun rasa takut dan sulit itu bisa jadi karena memang itu adalah pengalaman pertama kita. Bisa saja ketika pengalaman-pengalaman selanjutnya itu tidaklah semenakutkan dan sesulit yang pertama. Maka dari itu jika ingin terbiasa memecahkan masalah, beranilah mencari masalah.. *eh, memecahkan masalah yang ada deng :D :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun