Mohon tunggu...
Anggraeny PuspitaSari
Anggraeny PuspitaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Histori Bahasa Indonesia

6 Desember 2022   16:15 Diperbarui: 6 Desember 2022   16:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di Asia Tenggara yang masih berkembang. Indonesia terdapat beberapa pulau yang terpisah oleh lautan, hal tersebut membuat negara Indonesia memiliki keberagaman perbedaan. Dimana Indonesia memiliki budaya yang beranekaragam dan memiliki bahasa yang berbeda-beda. Negara Indonesia apabila dilihat secara historis, bahasa Indonesia sendiri diambil dari bahasa melayu

Negara Indonesia memiliki bahasa Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa daerahnya. Bahasa Melayu telah digunakan sebagai lingua franca di indonesia selama berabad-abad. Jika dilihat dari banyaknya bukti sejarah yang telah ditemukan mulai dari untuk di daerah palembang, jambi dan bangka ditemukannya sebuah prasasti, dari penemuan tersebut dapat diambil sebuah kajian bahwasannya bahasa melayu pernah digunakan oleh beberapa wilayah yang ada di indonesia terutama pada wilayah sumatera dan juga adanya pengaruh dari beberapa kerajaan besar pada saat itu.  

Indonesia memerlukan alat pemersatu pada saat melakukan perjuangan untuk kemerdekaan sebagai alat untuk berinteraksi kepada antar suku bangsa yang berada di indonesia. Dengan lahir nya bahasa indonesia yang ditetapkan pada sumpah pemuda tujuannya supaya indonesia mempunyai bahasa yang dapat mempersatukan bangsa dimana di latarbelakangi oleh berbagai macamnya bahasa daerah. Pada tanggal 28 Oktober tepatnya tahun 1928 terjadinya sumpah pemuda, awal mula bahasa Indonesia diikarkan. Berikut isi sumpah pemuda yang berbunyi :

"Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe,tanah Indonesia. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia".

Pada poin ketiga, bahasa Indonesia pertama kali digunakan atau diikrarkan sebagai bahasa pemersatu. Masyarakat Indonesia mulai menerima mereka setelah itu. Dengan diterimanya bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu negara. Menyusul pembentukannya, bahasa Indonesia terus berkembang, dengan penerapan ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, dan Melindo, serta Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Menurut Arifin (2008) terdapat fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai berikut; Sebagai lambang kebanggaan bangsa. Nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dicerminkan dari bahasa Indonesia; Sebagai Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia dapat dijadikan jati diri atau identitas dari individu atau penduduk Indonesia; Sebagai alat perhubungan antar budaya, antar warga dan antar daerah. Dengan menggunakan bahasa Indonesia bisa menghindarkan kesalahpahaman pengertian yang majemuk, saat sedang berinteraksi di lingkungan sekitar; 

Sebagai alat pemersatu bahasa dan suku budaya. Negara Indonesia memiliki  keberagaman kebudayaan dan bahaya yang berbeda sekitar tujuh ratus bahasa daerah membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dapat mempersatukan setiap suku-suku yang ada. Sehingga bahasa Indonesia memiliki peran penting yaitu negara serta setiap dari pada rakyat Indonesia dan  krusial dalam menunjang bangsa. Dengan begitu perkembangan bahasa Indonesia telah melalui sejarah yang cukup panjang.

Lambang identitas pada bangsa indonesia melambangkan harapan sosial budaya bangsa yang dilandasi oleh rasa nasionalisme. Bangsa Indonesia berusaha mempererat motivasi kesatuan pada kehidupan baik berbangsa maupun bernegara, dengan berinteraksi menggunakan bahasa indonesia. 

Maka sudah sepatutnya bahasa indonesia harus dilestarikan dengan begitu setiap masyarakat indonesia bangga dalam menggunakan bahasa indonesia yang mana akan menjadi suatu hal yang biasa dengan di implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu akan menunjukan sikap positif bangsa indonesia terhadap bahasanya. Dengan karena itu, pengetahuan mengenai standar dikembangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun