"Karena ada harapan, aku berani menghadapi segala tantangan." R.A.Kartini
Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur (Jatim) selayaknya menjadi kiblat nasional terkait keikutsertaan perempuan. Semua lini terisi oleh perempuan. Ini harapan masa depan.
TantanganÂ
Keterlibatan perempuan dalam pemilu 2024 lalu hanya 22%. Di Jatimpun kurang dari 20% (Suara Surabaya, 22/11/24). Oleh karenanya, KPU Jatim melakukan berbagai upaya seperti menggandeng Forum Jurnalistik Perempuan, juga pendidikan pemilh diberbagai tempat dengan peserta emak-emak (radarjember.jawapos, 21/11/24).Â
Hal ini untuk menjawab tantangan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pilkada 2024. Dimana dari 31.280.418 DPT, sebanyak 15.869.483 perempuan dan sisanya 15.410.935 laki-laki. Data ini hemat saya sampai ke akar rumput relatif sama. Dalam DPT di TPS 015 Desa Pendem,Junrejo, Kota Batu tempat saya memilih dari 595 DPT, pemilih perempuan mendominasi sebanyak 305 sisanya 290 laki-laki.
Saatnya Perempuan Tampil
Dari tiga calon gubernur, semuanya perempuan. Bukan wakil, tapi calon orang nomor satu Jatim. Maka, sebelum diumumkan siapa pemenang pilkada Jatim 2024 ada sebuah kepastian yaitu pemenangnya adalah perempuan! Maka daya tarik pemilih perempuan harusnya meningkat.
 Ditingkat bawahnya, sebanyak 13 calon bupati/walikota juga perempuan dan 19 calon wakil bupati/walikota. Menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan proporsi calon perempuan terbanyak di Indonesia (Kumparan, 5/10/24).
Efek positif bisa dilihat selama tahapan pilkada. Tidak ditemui narasi yang merendahkan perempuan dari calon kepala daerah. Bahkan, mayoritas program pro-perempuan.
Maka Jatim mewarisi DNA Gayatri Rajapatni yang memiliki semangat juang melahirkan raja dan kejayaan Majapahit. R.A Kartini juga berhasil di Jatim, semangat emansipasi bahwa perempuan harus maju.