Mohon tunggu...
anggraeni javalusia
anggraeni javalusia Mohon Tunggu... stikes mitra keluarga

Jurusan Keperawatan, Stikes Mitra Keluarga, Jalan Pengasinan Rawa Semut Margahayu Bekasi Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gambaran Komunikasi Terapeutik di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum

15 Juli 2023   15:40 Diperbarui: 15 Juli 2023   15:48 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

LATAR BELAKANG

Komunikasi terapeutik adalah teknik komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengkomunikasikan kebutuhan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatannya (2020). Sebagai salah satu unsur dalam proses kesehatan, komunikasi terapeutik dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif yang biasa disebut dengan proses terapeutik. Secara umum, komunikasi terapeutik dapat dibagi menjadi tiga situasi, yaitu di awal percakapan, selama percakapan, dan di akhir percakapan. Dalam komunikasi terapeutik, perawat mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan pasien, menciptakan hubungan dan kondisi yang baik untuk keberhasilan perawatan pasien.

Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi berdampak positif pada hasil pasien, yang pada akhirnya mengarah pada kepuasan pasien (2019). Setiap pasien memiliki hak mendasar untuk merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Oleh karena itu, kepuasan pasien sering dijadikan sebagai indikator kinerja atau mutu rumah sakit karena berpengaruh terhadap kesehatan, retensi pasien dan litigasi (2010). Hal ini menunjukkan pentingnya menganalisis dampak komunikasi medis terhadap kepuasan pasien. Komunikasi terapeutik dapat terjadi pada semua tahap perawatan pasien, termasuk fase perencanaan, fase persalinan, dan fase pemulangan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi terapeutik pada tingkat konseling dan kerja berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Pada fase orientasi, perawat memperkenalkan diri dan memastikan komunikasi yang baik untuk membuat pasien merasa aman dan menciptakan rasa penerimaan dan pengertian antara perawat dan pasien. Selama proses kerja, perawat menjelaskan rencana tindakan kepada pasien dan berusaha memahami keluhannya sehingga dapat merencanakan intervensi sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada fase ini, perawat dan pasien akan banyak berinteraksi satu sama lain dalam waktu yang lama, yang merupakan penunjang terciptanya hubungan terapeutik yang baik bagi keduanya.
Disini penulis ingin memperkenalkan Kemampuan Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Pasien di Ruang Rawat INAP.

PEMBAHASAN

A. Komunikasi terapeutik

Komunikasi adalah proses yang sangat khusus dan penting dalam komunikasi orang-ke-orang. Komunikasi Dokanan adalah pertukaran informasi dan pesan, termasuk makna daimoku, dengan orang lain untuk saling pengertian. Menurut (Fatmawati et al., 2010), komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau makna atau makna. Padahal, komunikasi adalah alat untuk menghubungkan satu orang dengan orang lain dan mempengaruhi perilaku orang miskin yang menggunakan panti asuhan Nursama.

Komunikasi terapeutik merupakan media perawat yang digunakan untuk mengaplikasikan proses keperawatan. Di dalam komunikasi terapeutik perawat akan mengetahui jelas tentang tanda, gejala dan keluhan yang dirasakan klien. Gambaran tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan masalah keperawatan dan tindakan keperawatan Komunikasi terapeutik dapat mengungkapkan beban perasaan dan pikiran serta mengurangi distres pasien. Komunikasi yang efektif memengaruhi perawatan pasien, kolaborasi antara perawat dan profesional kesehatan lainnya, serta pasien dan keluarga, yang penting untuk efektivitas keperawatan.

Seorang wanita memastikan komunikasi terapeutik kemudian melakukan intervensi dalam proses penyembuhan organ. Komunikasi pasien-ke-pasien harus mencakup informasi yang relevan untuk meningkatkan hubungan terapeutik pasien. Fase komunikasi pasca-perawatan meliputi fase pra-komunikasi, fase strategi, fase inti, dan fase penutupan. Komunikasi terapeutik digunakan untuk memulihkan keadaan fisik atau mental pasien, merehabilitasi pasien, memulihkan kesadaran pasien, meningkatkan fungsi psikologis dan memperkuat pasien, mengembalikan integritas psikologis, dan meningkatkan hubungan sosial dalam kesehatan mental.

B. Tujuan dari kumulasi terapeutik

Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan kepribadian klien secara positif antara lain:

1. Peningkatan harga diri, penerimaan diri dan harga diri.
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan pada diri pasien. Orang yang menderita penyakit menahun atau menahun sering mengalami perubahan harga diri, tidak dapat menerima apa adanya, rendah diri, rendah diri,
perasaan tidak berharga, serta perasaan putus asa dan depresi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun