Mohon tunggu...
Anggraeni Dawi RA
Anggraeni Dawi RA Mohon Tunggu... Guru - Guru/ SMAN 2 Mandor

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.3

26 Juli 2024   21:36 Diperbarui: 26 Juli 2024   21:56 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada materi praktik pembelajaran yang berpihak pada murid kita mempelajari tentang coaching supervisi akademik. Berdasarkan pemahaman materi filosofi KHD bahwa selayaknya sebagai pendidik semua yang kita lakukan disekolah hanya untuk murid terfokus untuk murid apalagi sudah berada didalam kelas apa yang sudah kita rancang terpaku hanya untuk murid mengembangkan bakat dan minat murid. Mengakui bahwa murid terlahir unik dan memiliki bakat dan minat yang berasal dari kodrat alam murid itu sendiri. Tugas kita menjaga murid agar bisa dikoridor aman ketika dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat menanamkan didalam diri bahwa murid juga berkembang sesuai dengan kodrat zaman, sehingga kita sebagai pendidik harus bisa mengembangkan potensi didalam diri agar tidak ketinggalan pada zaman sekarang.

Koneksi coching dengan materi nilai dan peran guru yaitu kita sebagai guru harus bisa menggali potensi murid berdasarkan dari 3 konsep coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan maksimalkan potensi. Berdasarkan dengan konsep ini seorang guru dapat memaksimalkan potensi yang ada pada murid dengan bertanya tanpa memberikan pertanyaan menjudge murid dengan pertanyaan terbuka dan pertanyaan pertanyaan berbobot akan lebih mudah dalam mencari tau hambatan yang sebenarnya terjadi pada murid kemudian murid akan mencari sendiri solusi dari hambatan yang dialami serta dapat menemukan kekuatan didalam dirinya.

Koneksi coaching dengan pembelajaran berdiferensiasi yaitu merancang pembelajaran berdiferensiasi di kelas berdasarkan kebutuhan murid yang ada dikelas, mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan belajar murid dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi agar murid dapat berkembang dengan bakat minat yang murid miliki menyesuaikan dengan gaya belajar dalam mempersiapkan media pembelajaran serta membebaskan murid membuat tugas menyesuaikan dengan kebutuhan murid pula. diingatkan kembali oleh KHD bahwa guru diibaratkan sebagai petani jagung tidak akan bisa merubah tanaman jagung menjadi tanaman padi jadi bagaimana caranya petani jagung akan menumbuhkan jaguang dengan sebaik-baiknya.

Koneksi coaching dengan pembelajaran sosial emosional serta kompetensi sosial emosional juga diperlukan dengan memberikan pertanyaan reflektif kepada murid akan mengasah kedewasaan yang dimiliki murid membantu murid sadar akan kekuatan dan kelemahan yang murid diri sendiri sehingga ketika mengambil keputusan akan berpikir secara realistis dan mempertimbangkan norma-norma yang ada dimasyarakat. Tidak hanya dilakukan pada murid hal ini juga dapat dilakukan pada rekan sejawat dengan metode coaching sehingga juga dapat mengasah kedewasaan pada guru dalam menghadapi murid yang beragam sifat serta akademiknya.

Bagaimana peran anda sebagai coach disekolah dan sebagai keterkaitannya dengan materi sebelumnya dengan materi sebelumnya pada 2 modul pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional, peran saya sebagai coach yaitu dengan menggunakan prinsip dan paradigma serta kompetensi coaching dengan cara membimbing serta menuntun murid agar dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minat yang murid itu miliki serta mengeksplor kekuatan dan potensi yang murid miliki, dan kita sebagai pendidik harus bisa menggali potensi yang ada pada murid, membantu murid merubah perilakunya, merubah diri menjadi seorang yang lebih baik. Tidak hanya kepada murid kepada rekan guru juga melakukan hal yang sama menjadi coach dan mencoba menggali potensi dan kekuataan coachee dengan pertanyaan berbobot, hadir penuh dan mendengarkan dengan RASA kepada hambatan dan tantangan yang dihadapi baik pribadi maupun permasalahn disekolah. 

Kaitan coaching dengan pembelajaran diferensiasi dengan adanya coaching dilakukan kepada murid akan mendapati hasil kebutuhan belajar murid seperti apa akhirnya menggunakan pembelajaran diferensiasi sebagai dasar membuat rancangan pembelajaran yang berpihak pada murid. Keterkaitan coaching dengan pembelajaran sosial emosional yaitu merupakan pembelajaran kolaboratif yang meliputi kesadaran diri, kesadaran sosial, manajemen diri, kemampuan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab, PSE membantu proses coaching agar dapat berjalan dengan baik karena seorang coach harus bisa memahami sosial emosional yang dialami oleh coachee dengan begitu seorang coach dapat menghargai coachee.

Bagaimana keterkaitan ketrampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yaitu bahwa kita sebagai pendidik harus bisa menjadi among bagi murid disekolah harus menjadi teladan bagi murid dengan apa yang diharapkan KHD pada materi filosofi bahwa ketrampilan coaching harus dimiliki oleh setiap pendidik agar dapat menggali potensi dan kekuataan murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun