Mohon tunggu...
Anggraeni Dawi RA
Anggraeni Dawi RA Mohon Tunggu... Guru - Guru/ SMAN 2 Mandor

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - MODUL 1.4

4 Juni 2024   17:32 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:43 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

REFLEKSI HASIL PEMBELAJARAN DARI MODUL 1.4

A. PEMIKIRAN REFLEKTIF TERKAIT PENGALAMAN BELAJAR

Pembelajaran yang baru saja diperoleh pada modul 1.4 yaitu tentang Budaya Positif dimana didalam materi Budaya Positif terdapat submateri yang harus satu persatu dipahami mulai dari Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Teori Motivasi, hukuman dan penghargaan serta restitusi, Keyakinan kelas, Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Restitusi: Lima Posisi Kontrol, dan Restitusi: Segitiga Restitusi. Pada materi Disiplin Positif dan Nilai-nilai kebajikan universal dapat diketahui bahwa disiplin harus bisa diterapkan pada diri anak murid membantu murid untuk menumbuhkan disiplin diri dari motivasi internalnya jika disiplin diri tidak tumbuh maka dengan bantuan motivasi eksternal yang akan membantu murid menumbuhkan disiplin didalam diri mereka. Disiplin Positif harus kita terapkan kepada murid agar bisa menumbuhkan karakter bagi murid itu sendiri, karena displin positif juga sebagai bentuk control diri agar murid dapat mencapai tujuan mulia dalam hidupnya. Dikaitkan dengan nilai-nilai kebajikan yang merupakan sebagai pondasi kita dalam berperilaku seperti karakter yang ada pada profil pelajar pancasila merupakan salah satu contoh nilai kebajikan yang harus ada dan kita tanamkan didalam diri murid. Sebagai pendidik berat tugas kita karena kita harus menciptakan murid yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi instrinsik bukan ekstrinsik. Membaca kata disiplin kita pasti akan mengaitkan kata disiplin dengan adanya peraturan, jika tidak melaksanakan peraturan maka akan adanya hukuman dan konsekuensi serta restitusi. Hukuman akan diberikan kepada murid jika murid melanggar peraturan sekolah serta hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan atau pengarahan dari pihak guru baik sebelum dan sesudahnya, serta jika pada konsekuensi diberikan juga kepada murid jika melanggar peraturan yang ada disekolah biasanya bentuk konsekuensi  ini sudah terencana serta disepakati bersama, sedangkan restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat. Pelanggaran pada murid pastinya memiliki alasan yang kuat mengapa sampai murid melakukannya, dan alasan itu pasti bersumber dari 5 kebutuhan dasar manusia yang seharusnya dipenuhi oleh masing-masing murid. 5 kebutuhan dasar manusia yaitu kesenangan, kebebasan, kasih saying dan rasa diterima, bertahan hidup serta penguasaan, jika salah satu kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi didalam diri murid maka akan murid akan berusaha memenuhi semua 5 kebutuhan dasar dengan perilaku yang mungkin melanggar peraturan yang dibuat di rumah atau disekolah. Dibutuhkan seorang pendidik yang bisa menyelesaikan permasalahan murid dengan baik berkaitan dengan 5 posisi control yaitu guru sebagai penghukum, guru sebagai pembuat rasa bersalah, guru sebagai teman, guru sebagai pemantau serta guru sebagai manajer. Dan secara pribadi saya merupakan tipe guru yang sebagai penghukum dan pembuat rasa bersalah kepada murid dan tidak melakukan segitiga restitusi dalam menyelesaikan permasalahan yang murid karna sejatinya murid melakukan kesalahan pasti memiliki alasan yang kuat melakukan hal tersebut.

Saya sangat senang banyak mempelajari tentang materi Budaya Positif karena banyak submateri yang dipelajari serta relate dengan kejadian atau permasalahan yang ada disekolah. Perasaan saya sangat terharu ketika juga mempelajari modul 1.4 karena saya melihat diri saya sebagai seorang pendidik yang belum bisa memahami murid disekolah memaksakan kehendak diri mengharuskan murid harus paham dengan materi yang saya sampaikan tanpa melihat batas dan kemampuan murid seperti apa, dan seharusnya kita sebagai pendidik harus bisa membimbing murid bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat yang mereka miliki sendiri serta meyakini bahwa setiap murid memiliki kemampuan yang berbeda dan tugas kita mengembangkan kemampuan yang murid miliki. Kita sebagai pendidik juga harus bisa mengembangkan diri serta orang lain tidak hanya diri kita yang diisi dengan ilmu pengetahuan melainkan harus bisa menularkan kepada rekan sejawat atas ilmu yang didapat, bisa menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada murid serta menumbuhkan karakter profil pelajar pancasila di masing-masing murid disekolah bisa disisipkan pada saat proses pembelajaran dikelas, ketika upacara berlangsung.

Saya mempersiapkan diri mempelajari setiap bagian submateri dari modul 1.4 tentang Budaya Positif, memahami setiap submaterinya secara perlahan dan berulang-ulang, agar ilmu yang dipelajari dapat diimplementasikan kepada murid disekolah nantinya serta memperbaiki diri menjadi seorang pendidik yang lebih baik lagi. Lebih fokus dalam mempelajari bagian dari submateri modul 1.4, sering melakukan diskusi antar teman 1 kelompok PP membantu dalam memahami modul 1.4, mencoba secara perlahan mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari, sebelum mencobakan hal ini didalam kelas atau dalam lingkup sekolah harus memahami betul tentang materi dari disiplin positif seperti apa yang mau digunakan didalam kelas khususnya serta nilai kebajikan apa yang mau ditanamkan ke murid, memahami antara hukuman, penghargaan dan konsekuensi seperti apa serta belajar menggunakan tahapan restitusi dalam membantu murid menyelesaikan masalah yang mereka alami serta ketika murid melanggar peraturan disekolah.

B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

Keterkaitan antara modul 1.1 sampai modul 1.4 pada pembelajaran di modul 1.1  saya melihat diri saya sebagai seorang pendidik yang belum bisa memahami murid disekolah memaksakan kehendak diri mengharuskan murid harus paham dengan materi yang saya sampaikan tanpa melihat batas dan kemampuan murid seperti apa, dan seharusnya kita sebagai pendidik harus bisa membimbing murid bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat yang mereka miliki sendiri serta meyakini bahwa setiap murid memiliki kemampuan yang berbeda dan tugas kita mengembangkan kemampuan yang murid miliki. Perasaan ini berlanjut ketika saya mempelajari modul 1.2 dengan melihat seharusnya kita juga harus bisa mengembangkan diri serta orang lain tidak hanya diri kita yang diisi dengan ilmu pengetahuan melainkan harus bisa menularkan kepada rekan sejawat atas ilmu yang didapat, bisa menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada murid serta menumbuhkan karakter profil pelajar pancasila di masing-masing murid disekolah bisa disisipkan pada saat proses pembelajaran dikelas, ketika upacara berlangsung. Dan pada modul 1.3 tentang Visi sekolah dimana kita harus bisa membuat visi sekolah yang mengandung elemen profil pelajar pancasila, sehingga saya memahami bahwa visi yang dibuat yaitu berupa harapan atau mimpi kita yang ingin kita wujudkan demi membuat murid memiliki karakter baik didalam diri mereka serta memiliki modal ketrampilan yang bisa mereka gunakan. Melaksanan visi sekolah dengan prakarsa perubahan menggunakan alur BAGJA untuk mempersiapkan kekuatan atau potensi yang dimiliki sekolah serta tahapan yang akan dilakukan demi tercapainya visi sekolah berkaitan dengan modul 1.4 yaitu Budaya positif dimana pada modul ini terdapat banyak sekali submodul yang harus dipahami agar semakin memahami benang mereah antara modul 1.1 sampai modul 1.4. Pada modul 1.4 memahami tentang disiplin positif serta nilai kebajikan, apa itu hukuman, penghargaan dan restitusi, 5 kebutuhan dasar manusia, 5 posisi control guru, serta segitiga restitusi inilah yang harus digali adanya keterkaitan lebih mendalam dari sub materi tersebut. Bagaimana kita sebagai pendidik harus merubah posisi control? Kita harus senantiasa belajar untuk menerapkan ilmu yang kita dapatkan disegitiga restitusi, bahwa sebagian besar pendidik memiliki posisi control sebagai penghukum tak bisa dipungkiri dengan posisi penghukum kita akan bisa mengontrol murid menjadi lebih baik tetapi ternyata yang dilakukan itu salah karena itu hanya berpengaruh kepada murid dalam jangka waktu yang sebentar saja lain dengan posisi control sebagai manajer mungkin murid akan tersadar dan mengetahui salahnya ada dimana serta berusaha menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dialami. Bagaimana pendidik harus bisa juga memahami kesalahan yang dibuat murid disekolah? Memahami bahwa kesalahan yang dibuat oleh murid dikarenakan karena kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi,  harus menggali alasan utama murid melakukan kesalahan dan membimbing untuk bisa menemukan solusi atas permasalahan yang telah mereka perbuat dengan menggunakan teknik segitiga restitusi melakukan semua tahapan pada segitiga restitusi.

Tantangan yang ada disekolah yaitu kurang menegaskan tata tertib yang sudah dibuat oleh sekolah kepada murid, setiap guru mata pelajaran belum semua membuat kesepakatan kelas mengatur murid ketika proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kolaborasi bersama rekan guru lain dalam menjalankan peraturan atau tata tertib yang ada disekolah, sulitnya mengubah mindset guru untuk menerapkan budaya positif disekolah. Solusi dari tantangan alternatif yang dilakukan yaitu dengan memberikan ketegasan kepada murid atas tata tertib yang telah dibuat disekolah, memberikan pendekatan kepada rekan guru bahwa harus membuat kesepakatan dikelas sebelum memulai pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, membuat pendekatan kepada rekan guru lain agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik seiring sejalan dalam menjalankan tata tertib yang ada disekolah, melakukan pendekatan lagi dengan memberikan pengarahan bahwa pentingnya budaya positif yang harus diterapkan di disekolah.

C. Membuat keterhubungan 

Bercerita karakter saya sebagai pendidik adalah seorang guru yang memiliki posisi kontrol sebagai penghukum serta dikarenakan karena basic saya sebagai guru Eksak ada karakter murid-murid harus bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru tanpa mengetahui kemampuan murid terhadap materi yang disampaikan ketika murid tidak mengerjakan tugas maka tugas yang diberikan akan menjadi dua kali lipat. Setelah adanya mengikuti PGP dan mendapatkan pembelajaran dari modul 1.1 sampai 1.4 membuat saya tersadar bahawa selama ini saya telah keliru menjadi seorang pendidik, yang harusnya saya bisa menjadi seseorang yang bisa mengontrol murid disekolah memberikan materi sesuai dengan kemampuan murid serta tidak memaksakan murid harus bisa memahami semua materi yang disampaikan. Saya selalu menjadi seorang guru yang penghukum tidak bisa memahami mengapa murid melakukan kesalahan, tidak mau tau darimana murid bisa melakukan kesalahan.

Dengan mempelajari modul 1.1 sampai 1.4 mengajarkan saya banyak hal dimana saya sebagai pendidik harus bertindak sebagai pembimbing murid dikelas maupun disekolah, menjaga koridor murid agar tidak terjerumus ke hal negative, membantu murid berkembang sesuai bakat dan minat serta kemampuan yang dimiliki murid tidak akan memaksakan murid harus bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kemauan kita sebagai guru. Memberikan pengajaran sesuai dengan kodrat anak serta kodrat zaman kepada murid kita, tidak lagi bertindak sebagai guru penghukum dan berusaha menjadi guru yang bersifat manajer yang artinya ketika murid melakuka kesalahan menggunakan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi serta membantu murid dalam menyelesaikan atau menemukan solusi sendiri atas permasalahan yang murid lakukan. Praktik baik yang dilakukan yaitu sudah mencobakan konsep filosofi KHD dalam proses pembelajaran dikelas, membuat kesepakatan kelas sebelum memulai pembelajaran dikelas, membagikan pada rekan sejawat tentang hasil pembelajaran modul 1.1 sampai modul 1.4. Informasi yang didapat dari luar bahan ajar PGP yaitu berasal dari PMM yang memberikan banyak ilmu serta manfaat dalam mengembangkan diri kita sebagai pendidik karena banyak sekali video tentang bagaimana cara menjadi pendidik pada zaman sekarang agar kita juga bisa berkembang demi membantu murid kita berkembang pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun