Mohon tunggu...
anggi aliz
anggi aliz Mohon Tunggu... -

tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ladang Penuh Cobaan Bernama “DUNIA”

16 April 2011   12:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:44 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah menciptakan makhluk-Nya lalu diberi cobaan, perlu diingat bahwa ujian bukan hanya kesulitan dan kekecewaan saja, kesenangan pun merupakan salah satu ujian dari allah.

Dalam kesenangan sebaiknya kita bersyukur, dalam kesulitan kuncinya adalah kesabaran

badai kehidupan biasa terjadi kepada setiap insan manusia. Susah, sakit, sedih, gundah, kecewa, kegagalan merupakan satu diantaranya. Tetapi percayalah di balik semua itu akan ada kebahagiaan menjelang. Allah tidaklah menciptakan musibah bagi seorang mukmin kecuali bersamanya hadir sekian banyak hikmah dan keberuntungan.

Musibah, penderitaan, sakit dan kekecewaan merupakan suatu hal yang lazim bagi manusia tapi tahukah kita bahwa dengan adanya musibah kita akan mendapatkan

1.Ampunan

Merupakan sebab pengampunan akibat perbuatan yang telah diperbuat oleh hati , pendengaran, penglihatan, maupun anggota tubuh.

2.Ditinggikan derajatnya

Kesabaran membuahkan pahala dan derajat yang tinggi dihadapan allah

3.Jalan kesurga

Surga itu dikelilingi oleh sesuatu yang tidak disukai jiwa, sabda Nabi ”surga itu dikeliingi hal-hal yang tidak disukai dan neraka itu dikelilingi berbagai syahwat ”(H.R Buchori dan Muslim)

4.Selamat dari jilatan api

Rosullulah bersabda “Bergembiralah, karena Allah SWT berfirman Inilah api-Ku. aku timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin ketika di dunia, agar dia jauh dari neraka pada hari akhir”

5.Jalan kembali kepada ilahi

Mengingat kembali kepada Allah SWT karena kita telah jauh dari ajaran-Nya

6.Jadi ingat sama nikmatnya

Manusia lalai dan terlena akan kehidupan duniawi. Kelalaian terus terus berlangsung hingga bencana dan musibah datang. Setelah itu baru dia tersadar.

7.Mengingat sesama

Kesibukan dunia melupakan kita terhadap sesama yang mengalami kesulitan, ketika dia terkena musibah baru ia tersadar dan teringat penderitaan saudara yang mengalami kesulitan.

Mudah-mudahan teman yang sekarang lagi ditimpa musibah dan cobaan tetap memiliki semangat dan rasa optimis dalam menjalani kehidupan, percayalah kawan bahwa badai pasti berlalu… Walohualam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun