Mohon tunggu...
anggono wisnudjati
anggono wisnudjati Mohon Tunggu... lainnya -

lahir dan besar di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Salut Suporter Irlandia

23 Juni 2012   19:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya Bill Shankly, mantan manajer Liverpool, benar saat bilang, "Some people think football is a matter of life and death. I don't like that attitude. I can assure them it is much more serious than that."

Pendapat tersebut menjelaskan mengapa tidak semua tim bisa jadi juara dan mengapa banyak negara masih harus berjuang untuk bisa terpandang dalam bidang sepak bola. Untungnya selama masih ada sepak bola selalu ada waktu untuk belajar. Sebelum peluit panjang berbunyi pertandingan belum usai, bukan?

Pemahaman akan makna sepak bola pun tidak cuma warnai kiprah sebuah tim, baik klub maupun nasional, tapi juga pengaruhi sikap para suporternya dalam bereaksi atas kekalahan sang jagoan. Nangis, ngamuk, atau nimpuk. Semua tunjukkan bagaimana mereka memahami sepak bola.

Khusus soal tingkah-polah suporter, ada yang menarik pada Euro 2012 yang berlangsung di Polandia dan Ukraina ini. Apa yang dilakukan oleh ribuan pendukung tim nasional Irlandia pada pesta sepak bola Eropa tahun ini kepada kesebelasan kesayangannya, pantas mendapat standing ovation.

Banyak dari kita pernah mendengar "You'll Never Walk Alone" dan lantas kita tertuju pada Liverpool, klub elit dari Inggris, dengan para Liverpudlian-sebutan untuk para pendukungnya-. Tapi di Euro kali ini fans Irlandia seolah menunjukkan kalau mereka pun mengerti artinya secara utuh. Mereka, fans tim Irlandia tersebut, sudah jadi juara Eropa sebagai penonton. Apa yang mereka buat dalam menyikapi hasil pertandingan The Boys in Green (julukan untuk tim Irlandia) memang luar biasa.

Tim nasional Irlandia kalah 3 kali dalam 3 pertandingannya. Alih-alih ngamuk atau misuh-misuh, ribuan suporter mereka malah tunjukkan sebagai 'orang samaria yang baik hati' bagi para pahlawannya: menyembuhkan luka-luka para pejuang dengan nyanyian dan dukungan serta menjadi seperti “bridge over troubled water”-nya Simon dan Garfunkel.

...if you need a friend I'm sailing right behind...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun