Rasisme merupakan bentuk diskriminasi berdasarkan perbedaan biologis yang dimiliki oleh seseorang seperti warna kulit, ras, suku, agama dan keanekaragaman lainnya. Sehingga hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan hak serta kebebasannya dalam kehidupan sehari-hari.Â
Orang-orang yang menjadi korban dari tindakan rasisme ini cenderung hidup menderita karena seringkali mendapat perlakuan buruk dan tidak pantas seperti kekerasan hingga bahkan kematian. Pelaku tindakan rasisme memandang ras nya yang paling unggul dibanding dengan ras lainnya, sehingga muncul pemikiran superior dan mendominasi pada dirinya yang mengakibatkannya memandang rendah ras lainnya. Tentunya rasisme ini berdampak pada Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimiliki seseorang, padahal senyatanya seluruh umat manusia memiliki hak untuk hidup.
Rasisme sendiri telah ada dan berkembang sejak lama. Sejarah mengatakan bahwa rasisme telah berkembang di belahan dunia dan merupakan tindakan yang sulit diatasi. Amerika Serikat merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat rasisme (khususnya pada warna kulit) yang tergolong tinggi dan memprihatinkan.Â
Diskriminasi sosial antara kulit putih-kulit hitam di Amerika merupakan hal umum yang kerap ditemui. Orang-orang ras kulit hitam yang berada di Amerika tidak terlepas dari tindakan kekerasan dan intimidasi. Hal ini dikaitkan dengan supremasi putih (white supremacy) yang merupakan suatu pandangan yang percaya bahwa imigran dari negara lain (orang kulit hitam) dapat mempengaruhi pergeseran budaya masyarakat global di Amerika.Â
Rasisme di Amerika merupakan hal yang lumrah dan mengakar pada lapisan masyarakatnya. Jika dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), diketahui Amerika merupakan negara yang memulai adanya pembentukan kebijakan HAM. Namun dengan praktik rasisme yang masih merajalela di negaranya, membuktikan bahwa Amerika belum meratifikasi serta memberlakukan kebijakan HAM di negaranya dengan baik. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan karena seperti yang diketahui bahwa Amerika merupakan negara adidaya, yang mana keberadaannya sangat berpengaruh pada dunia internasional.Â
Black Lives Matter merupakan gerakan yang dilakukan dengan tujuan memerangi rasisme dan kekerasan anti-Black. Di Amerika, terkhusus pihak kepolisian dianggap sangat brutal dalam menangani orang kulit hitam. Seringkali orang kulit hitam yang tidak bersalah mendapatkan ketidakadilan seperti tindakan kekerasan bahkan hingga pembunuhan.Â
Maka dari itu, dibentuknya gerakan Black Lives Matter ini merupakan sebuah tuntutan agar masyarakat (terutama orang kulit putih) dapat lebih menghargai kehidupan dan kemanusiaan orang kulit hitam. Rasisme di Amerika Serikat dapat dikatakan masih sulit untuk diberantas hingga sekarang.Â
Walaupun praktiknya sudah tidak separah dulu lagi, namun diskriminasi terhadap kulit hitam masih seringkali ditemui. Terlebih pada zaman modern seperti sekarang, dengan didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan pelaku tindakan rasisme merajalela dan memanfaatkan media sosial sebagai tempat persembunyian yang mengakibatkan pelaku dapat melakukan aksinya dengan lebih leluasa.Â
Perilaku rasisme yang tersembunyi seperti inilah yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab rasisme di Amerika Serikat sulit diberantas. Dalam kesempatan kali ini, penulis menggunakan gerakan Black Lives Matter sebagai studi kasus yang akan dianalisis menggunakan pendekatan politik internasional yaitu teori liberalisme.
Dalam dunia internasional, rasisme menjadi salah satu masalah yang tidak henti-hentinya dibahas. Rasisme dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan, ketimpangan, ketidaksetaraan perilaku dalam masyarakat yang berdasar pada warna kulit, suku, ras, agama, dan asal-usul seseorang di mana dapat memberikan suatu batasan terhadap seseorang atau suatu kelompok. Tindakan ini juga dapat dianggap sebagai suatu penindasan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Apabila mendengar kata rasisme, banyak orang berasumsi bahwa rasisme masih berkaitan dengan pemisahan atau pengklasifikasian kelompok masyarakat yang berdasar pada ciri biologis atau berkenaan dengan ras atau etnis.Â
Dari hal itu kemudian muncul anggapan bahwa suatu ras atau etnis atau suku tertentu lebih unggul dibanding ras lainnya. Beberapa tahun ke belakang, sempat marak tagar Black Lives Matter di sosial media sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme dan kekerasan anti-kulit hitam. Tidak hanya Black Lives Matter saja, terdapat banyak gerakan lain yang akhir-akhir ini muncul dan berguna untuk membantu melindungi ras-ras lain, seperti Stop Asian Hate dan Papuan Lives Matter.