Mohon tunggu...
Anggi Zaharani
Anggi Zaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Pemberdayaan Ekonomi Melalui UMKM Curug Maju dan Bersatu di Desa Curug

20 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 20 Desember 2024   16:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kunjungan ke rumah bu Deni

foto produk yang dijual
foto produk yang dijual

Rabu, 18 Desember 2024. Beberapa mahasiswa program studi Bimbingan Penyuluhan Islam semester satu melaksanakan Studi Lapangan dengan fokus menganalisis program UMKM untuk pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat di Desa Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki komunitas UMKM yang dinamakan UMKM Curug Maju dan Bersatu, yang bergerak di berbagai bidang seperti fashion, kerajinan tangan, kuliner, dan lainnya. Salah satu hasil kolaborasi mereka adalah produksi keripik pisang.

Salah satu anggota komunitas ini adalah Ibu Deni Kuatiningsih, yang menjalankan usaha di bidang fashion dengan merek Denisa Fashion. Usahanya berlokasi di rumahnya, di Gading Depok Residen Blok L No. 11, Kota Depok, Jawa Barat. Dengan latar belakang hobi dan bakat, Ibu Deni telah mengelola bisnis ini selama lebih dari lima tahun meski sempat terhenti karena kesibukan lain.

Awalnya, usaha ini hanya menawarkan jasa menjahit, tetapi kemudian berkembang dengan memproduksi berbagai produk seperti hijab, masker, dan home dress. Selama masa pandemi COVID-19, permintaan masker meningkat pesat sehingga Ibu Deni sempat mempekerjakan karyawan. Selain itu, ia juga memproduksi pakaian wanita, serta menyediakan jasa jahit custom untuk busana keluarga, kebaya, baju bridesmaid, dan lainnya.

Pada masa pandemi, pemerintah memberikan bantuan dana sebesar Rp1.000.000 untuk mendukung usaha ini. Namun, setelah pandemi berakhir, pendapatan usaha menurun akibat pergeseran kebiasaan konsumen yang lebih sering berbelanja secara online. Meski sempat mencoba berjualan melalui platform daring, Ibu Deni kini lebih fokus mempromosikan produknya melalui status WhatsApp, acara arisan, dan bazar.

Produk-produk seperti hijab, mukena, dan scrunchy diproduksi dengan bahan lokal berkualitas dan diberi label sendiri. Target pasar usaha ini adalah remaja hingga orang dewasa, dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp35.000 untuk hijab segi empat, Rp180.000 untuk hijab bergo, hingga Rp200.000 ke atas untuk dress atau kebaya, tergantung model dan bahan.

Untuk kedepannya, Ibu Deni berharap dapat memiliki butik sebagai tempat usaha yang lebih representatif dan efektif dalam mengembangkan bisnisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun