Mohon tunggu...
Anggit Restuningsih
Anggit Restuningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Kadang menulis.

Halo, saya Anggit tapi menulis dengan nama pena restyu. Mungkin di sini banyaknya nulis puisi dan pengalaman pribadi. Salam kenal. Jikalau berkenan boleh mampir juga ke https://hirestyu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memendam Hingga Membusuk

6 Agustus 2024   12:59 Diperbarui: 6 Agustus 2024   12:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembunyi aku pendam
Aku dekap erat
Masuk melesak di celah
Amat dalam kusimpan rapat

Kian hari, kian dalam
Aku tutup rapat-rapat
Tak seorang bisa terka
Hanya aku seorang nan tahu

Rapat tersimpan musabab enggan
Ada selipan ragu, sungkan pula tak enak hati
Semua aku tahan, semua aku sembunyi
Ini rahasia, aku saja nan tahu

Rasaku terpendam, anganku terkubur
Pikirku sembunyi, harapku pupus
Semua aku pendam dalam
Lantas aku hidup tapi membusuk

---restyu, 010724.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun