Mohon tunggu...
Anggit Restuningsih
Anggit Restuningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Kadang menulis.

Halo, saya Anggit tapi kerap pakai nama pena restyu. Mungkin nanti banyaknya nulis puisi, pengalaman pribadi, dan secuil opini. Salam kenal, ya. Kalau berkenan boleh mampir juga ke https://hirestyu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dipaksakan

20 April 2024   21:38 Diperbarui: 20 April 2024   21:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setir kita, kemudi orang lain
Arah dipecut bukan sendiri
Bilangnya ini loh terbaik
Memangnya iya harus begini?

Kita dipaksakan
Bukan kehendak kita
Tanpa mendengar kita
Patok orang jadi standar
Kita lantas hilang

Menyusut kita, dipaksa mengerut ke wadah
Kalau pas ya syukurlah, kalau tidak celaka kita
Kita dipaksakan, sembunyi sesuai naskah orang
Pura-pura sebab bukan ingin kita
Lantas hilang ingatan
Memangnya kita mau hidup begini, ya?

Baca juga: Lelah Jengah

restyu,040224.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun