Mohon tunggu...
Anggitiara Mahardika
Anggitiara Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo!! Saya Anggitiara Mahardika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Warisan Budaya dengan Merawat Jati Diri Bangsa

20 November 2024   11:52 Diperbarui: 20 November 2024   11:58 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa sebagai cermin budaya bangsa adalah tema yang sangat relevan dan penting dalam konteks modern. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga merupakan jendela ke dalam jiwa dan identitas suatu bangsa. Bahasa juga merupakan cermin budaya bangsa karena mencerminkan nilai-nilai, norma-norma, identitas, dan sejarah suatu masyarakat. Bahasa dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.

Jati diri atau biasa disebut sebagai identitas merupakan ciri khas yang menandai seseorang, sekelompok orang, atau suatu bangsa. Jika ciri khas itu menjadi milik bersama suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri bangsa tersebut. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu adalah bahasa, dalam hal ini tentu bahasa Indonesia dan semboyan yang selama ini kita ketahui, yaitu "bahasa menunjukkan bangsa".

Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya, begitu pula halnya dengan bahasa Indonesia juga merupakan simbol jati diri bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai warga wajib senantiasa menjaga bahasa Indonesia, melestarikan, dan secara terus-menerus harus kita bina dan kembangkan agar tetap memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu membedakan bangsa kita dari bangsa-bangsa lain di dunia.  Jati diri suatu bangsa menjadi suatu hal yang amat penting untuk dipertahankan agar bangsa kita tetap dapat menunjukkan keberadaannya di antara bangsa lain di dunia.

Namun, kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, terutama penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum, seperti pada nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, serta kompleks perumahan, sudah mulai tergeser oleh bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Tempat yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia itu mulai banyak yang menggunakan bahasa yang tidak lagi menunjukkan jati diri keindonesiaan. Akibatnya, wajah Indonesia menjadi tampak asing di mata masyarakatnya sendiri. Kondisi seperti itu harus kita sikapi dengan bijak agar kita tidak menjadi asing di negeri sendiri. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya agar jati diri bangsa kita tetap hidup di antara bangsa lain di dunia.

Kesimpulan :

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai bagian dari identitas bangsa. Sebagai warga negara Indonesia, kita tidak boleh kehilangan jati diri kita sebagai suatu bangsa dan sebagai putra daerah, kita tidak boleh kehilangan jati diri kedaerahan kita agar kita tidak tercerabut dari akar budayanya. Sebagai putra daerah, kita tidak boleh kehilangan jati diri kedaerahannya, dan sebagai ptra Indonesia, kita tidak boleh kehilangan jati diri kita sebagai suatu bangsa. Dengan memahami dan menghargai bahasa, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan sebagai bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun