Hidup di kota besar tidak dapat dipisahkan dengan kebisingan mulai dari bangun hingga tidur lagi. Bangun tidur akan disibukkan dengan persiapan berangkat ke kantor. Apalagi jika terpaut jarak cukup jauh, diperlukan persiapan yang lebih pagi lagi. Di jalan, akan bertemu dengan suara klakson, deru kendaraan ataupun derap langkah kaki yang dihantui waktu. Di saat pulang pun akan menemui kebisingan yang kurang lebih sama ketika berangkat.
Selama pandemi melanda Indonesia, kebisingan sedikit berkurang terutama kebisingan di jalan. Selama pandemi, sebagian besar kantor mengambil kebijakan agar karyawannya bisa bekerja dari rumah (wfh). Kebijakan tersebut membuat jalanan sedikit lengang dan kebisingan sedikit berkurang membuat pagi menjadi tidak terlalu terburu-buru.Â
Pandemi membuka paradigma baru bahwa kerja dapat dilakukan dimanapun tidak harus datang ke kantor. Selain itu, sedikit demi sedikit pekerjaan dapat dilakukan secara digital untuk yang memungkinkan sehingga tidak perlu berdesakan ke kantor. Jika harus ke kantor pun, dapat menghindari jam-jam tertentu yang ramai. Jalanan dan kantor menjadi bangunan yang jarang dikunjungi selama pandemi belum terkontrol.Â
Sebagai seseorang yang tidak terlalu suka bertemu dengan orang lain, wfh ini sedikit membantu mengurangi stres. Ataupun jika harus ke kantor, tidak terlalu bertemu banyak orang. Dengan wfh, saya masih bisa berkunjung ke pasar atau tukang sayur terdekar sekedar memenuhi isi kulkas atau memasak untuk keluarga kecil. Sering saya lihat juga, kawan sekantor sedang berlari pagi sebelum jam kantor tiba atau mengajak anak mengelilingi kompleks menghirup udara pagi.
Pandemi yang mulai terkendali dan vaksinasi yang gencar membuat perkantoran kembali mulai kerja dari kantor (wfo). Kemacetan sudah mulai terasa kembali. Kebisingan klakson kendaraan sudah mulai kembali terdengar. Waktu yang ditempuh menjadi lebih panjang dengan kemacetan yang sudah mulai terasa. Transportasi umum pun sudah mulai disesaki orang-orang. Banyak orang juga sudah mulai bepergian ke luar kota.
Rasanya waktu yang dihabiskan untuk bekerja menjadi lebih panjang jika dihitung dengan macet. Waktu yang dihabiskan dengan keluarga pun semakin sedikit. Terasa sekali sebagai ibu baru ketika memiliki anak yang masih menyusu. Ketika harus wfo, waktu bertemu anak leluasa hanya di malam hari dengan kondisi lelah. Pagi pun tidak terlalu dapat menikmati karena diburu dengan waktu dan terbayang kemacetan yang harus dijalani di jalan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H