Mohon tunggu...
Azusa
Azusa Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

baca juga artikel anime, manga dan lainnya di genzdaily.com | Jika ingin kutip artikel jangan lupa cantumkan sumbernya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerbit Jepang Bakal Terjemahkan Manga dengan AI untuk Pasar Luar Negeri

7 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   14:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa perusahaan besar penerbit manga di Jepang, dan salah satunya adalah Shogakukan yang merupakan pendiri Shueisha akan memulai investasinya pada sebuah startup dan rencananya mereka akan membawa sekitar 50.000 judul manga yang diterjemahkan oleh Artificial Intelligence (AI) untuk pasar luar negeri.

Dikutip dari cbr.com dari Nikkei, Shogakukan yang terkenal dengan manga Detektfi Conan dan Frieren ini mengiventasikan sebesar 2,92 miliar yen atau sekitar 19 Juta dollar Amerika Serikat pada sebuah startup AI yang dimana bertujuan untuk menerjemahkan lebih dari 50,000 judul manga dengan menggunakan AI selama lima tahun ke depan.

Adapun startup yang dimaksud adalah Orange, yang dimana startup didirikan pada tahun 2021 dan terdiri dari editor manga, geneartor AI, pengembang game, dan masih banyak lagi.

Orange sendiri mengklaim jika Ai-nya dapat mengklaim jika mereka mampu mengerjakan satu volume manga hanya dalam waktu beberapa hari saja dan berbeda dengan penerjamahan yang dilakukan oleh manusia yang biasanya memakan waktu hampir sebulan penuh.

Bagaimana Nasib Penerjemah Lokal?

Orange sendiri mengatakan jika tugas penerjamah kali ini hanya mengkoreksi hasi terjemahan yang dilakukan oleh AI. Tapi nyatanya hal ini mendapatkan reaksi keras dari penggemar dan para penerjemah lokal.

Dimana para penerjemah yang menyatakan jika merea telah dipecat dan diperkejakan kembali dengan kondisi yang lebih buruk agar dapat bekerja dengan AI, meskipun terjemahan Ai seringkali bruuk, sehingga para penerjemah tetap melakukan pekerjaan yang sama meskipun dibayar dengan upah yang jauh lebih rendah.

Pendapatan rugi bukanlah ulah penerjemah melainkan karena pembajakan manga.

Dalam laporan Nikkei pun mengatakan hal sebaliknya. Berdasarkan pernyataan kelompok anti pembajakan Jepang (CODA) menyoroti jika jumlah kerugian dalam industri penerbitan manga  sendiri disebabkan karena adanya pembajakan adalah senilai 2,57 milliar hingga 5,4 miliar dollar Amerika Serikat.

Salah faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan adanya jeda waktu yang dirilis di Jepang dan di luar negeri. Dengan banyaknya penggemar yang membenarkan pembajakan sebagai masalah pada manga, terjemahan  dengan Ai dapat mengurangi pembajakan ini, tetapi juga bagi penerjemah lokal kemungkinan akan kehilangan pekerjaannya karena pekerjaan mereka diambil alih oleh Ai.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun