Jenis Permainan
Bermain merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh anak usia dini, dengan bermain anak akan merasa senang dan mendapatkan pengetahuan yang baru. Terdapat beberapa jenis permainan. Permainan dalam foto diatas termasuk dalam permainan paralel, dimana permainan paralel adalah anak bermain bersama, akan tetapi komunikasinya masih terbatas. Contohnya anak laki-laki dalam foto diatas bermain bersama, namun fokus dengan dunia permainannya sendiri.
Kegiatan Bermain Anak
- Bermain dengan objek : Bermain dengan objek adalah permainan yang menggunakan objek nyata, anak memegang secara nyata objek tersebut. contohnya, Anak laki-laki pada foto diatas adalah anak yang berusia 1,5 tahun. Anak tersebut memainkan objek dengan cara memandang terlebih dahulu objek tiga dimensi, lalu kemudian menggunakan mainan seperti suatu hal. Anak tersebut tertarik untuk melihat berbagai mainan dalam keranjang.
- Bermain motorik : Bermain motorik adalah bermain yang memberikan manfaat bagi motorik anak usia dini. contohnya, Anak laki-laki diatas bermain dengan meningkatkan keterampilan motorik halusnya yaitu setelah memandang objek permainan, dia merasa penasaran dengan mainan yang dimainkan oleh kakaknya, kemudian dia mengambil mainan dari keranjang dan memegang terus menerus boneka kaktus.
- Bermain sosial : Bermain sosial adalah bermain dengan berinteraksi dengan orang lain. contohnya, dalam foto diatas, anak laki-laki tersebut melihat kakaknya bermain, lalu dia datang menghampiri dan mulai ikut untuk bermain.
Permainan saudara adalah permainan yang dimainkan bersama dengan saudara. Dalam permainan ini terdapat tantangan yaitu terjadinya konflik. Contohnya, dalam foto diatas anak laki-laki tidak mau jika mainannya disentuh oleh kakaknya. Akan tetapi, kakaknya selalu menjahili adiknya dengan menggoda merebut mainannya, karena kakaknya merasa bahwa dia dahulu yang memainkan mainan dan adiknya hanya tiba-tiba datang dan merebut mainan.
- Meningkatkan motorik halus pada anak laki-laki, karena anak laki-laki berusaha untuk mengembangkan motorik halusnya dengan memegang benda-benda.
- Meningkatkan sosial anak. Karena terlihat anak laki-laki dan kakaknya bermain bersama, walaupun anak laki-laki bermain sendiri dengan dunia mainannya. Akan tetapi, pasti perlahan keduanya saling berkomunikasi.
- Meningkatkan hubungan dalam saudara. Hal ini merupakan salah satu pembiasaan sikap, yaitu saling menghormati antar saudara. Anak dibiasakan untuk komunikasi dengan saudara, seperti melalui kegiatan bermain. Walaupun muncul konflik, akan tetapi juga dapat memberikan pelajaran untuk mampu menyelesaikan konflik yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H