Mohon tunggu...
Anggita Prameswara Putri
Anggita Prameswara Putri Mohon Tunggu... Desainer - Freelance Writer

Anggita adalah seorang profesional desainer yang memiliki semangat tinggi untuk terus belajar dan mengajar dalam berbagai bidang. Sebagai seorang desainer, Anggita memiliki bakat dan minat yang besar dalam menciptakan karya visual yang menarik dan inovatif. Anggita telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mengasah keterampilan desainnya dan telah berhasil membangun reputasi yang kuat di industri desain. Ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang desain grafis, desain produk, dan desain visual lainnya. Kreativitasnya yang luar biasa dan keahliannya dalam menggunakan berbagai alat desain membuatnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Selain menjadi seorang desainer yang sukses, Anggita juga seorang freelance dosen. Ia sangat antusias dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman desainnya kepada orang lain. Sebagai seorang pengajar, ia berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memotivasi siswanya untuk berpikir kreatif dan berani mengambil risiko. Salah satu hal yang paling menonjol tentang Anggita adalah kegemarannya dalam belajar di berbagai bidang. Ia percaya bahwa pembelajaran sepanjang hayat adalah kunci untuk tetap relevan dan berkembang dalam dunia yang terus berubah. Anggita selalu berusaha untuk mempelajari hal-hal baru, baik dalam desain maupun di luar itu. Ia sering menghadiri seminar, workshop, dan kursus untuk terus meningkatkan pengetahuannya dan memperluas perspektifnya. Dengan dedikasinya untuk desain, kecintaannya dalam berbagi pengetahuan, dan semangatnya untuk terus belajar, Anggita telah menjadi seorang profesional yang dihormati dan diakui di dunia desain. Ia merupakan contoh inspiratif bagi banyak orang yang ingin mengembangkan keterampilan desain mereka dan mengejar karir yang sukses dalam bidang ini.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan: Penyelamat atau Sebuah Ancaman?

28 Agustus 2023   19:00 Diperbarui: 7 September 2023   03:25 1996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing

Apakah ancaman terhadap pendidikan global didorong oleh AI atau faktor manusia?

Seiring dengan semakin berkembangnya Kecerdasan Buatan atau yang lebih dikenal dengan Artificial Intelligence (AI) dalam bidang pendidikan, muncul banyak pertanyaan seperti: apakah AI merupakan pahlawan yang kita cari, atau justru berpotensi menjadi ancaman bagi masa depan pembelajaran?

Ini adalah topik yang menarik, mengingat pentingnya pendidikan sepanjang kehidupan manusia, sejak lahir hingga liang lahat.

Menariknya, banyak artikel, video, hingga workshop yang membahas topik ini, dan diskusi ini telah berlangsung beberapa tahun sebelum AI menjadi kata kunci yang cukup popular, terutama setelah pandemi COVID-19.

Akar Sejarah AI

gambar dari wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing
gambar dari wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_Turing

Di balik eksplorasi ini terdapat kebenaran penting bahwa asal usul AI dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1950 ketika ahli matematika, ahli logika, dan ilmuwan komputer terkemuka asal Inggris, Alan Turing, muncul.

Turing dipuji atas pencapaian revolusionernya, yang membuka pintu bagi komputasi kontemporer dan kecerdasan buatan yaitu dengan memperkenalkan sebuah penelitian bernama "Turing Test".

Komponen mendasar dari "Turing Test" adalah permainan imitasi atau dikenal dengan “Imitation Game”, di mana 'hakim manusia' berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya dan juga mesin tak dikenal.

Jika 'hakim manusia' tidak dapat membedakan sumber respon tersebut berasal dari manusia atau mesin, maka mesin tersebut dianggap menang. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa komputer atau mesin dapat meniru kecerdasan yang setara dengan manusia.

Turing lebih dari sekadar teka-teki, mewujudkan semangat seorang filsuf AI, mengeksplorasi pertanyaan tentang mesin yang meniru kemampuan kognitif manusia. "Turing Test" bukan sekadar trik, namun merupakan ide landasan dalam bidang AI yang luas— sebuah lakmus untuk kesetaraan kecerdasan manusia-mesin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun