Tinggal duduk manis di rumah, ya itulah hal yang paling penting yang membuat saya senang belanja online. Awalnya sih takut kalo kena penipuan dan lagipula saat itu orangtua saya menasehati mbok ora usah  ono-ono nduk, toko nyata wae akeh malah nggolek sing gak nyata ( dalam bahasa indonesia : tidak usah ngada-ada nak, toko yang nyata aja banyak malah nyari yang tidak nyata).
Ah, Bismillah. Tanpa diketahui orang tua, saya ngirim uang ke rekening si penjual online pake ATM mama(karena saya belum punya , haha ). Dan "cling" 3 hari kemudian barang yang saya beli sudah ada di ruang tamu saat saya pulang sekolah. "Dek, kamu beli itu pake ATM mama ya?" kata mama saya. *cuma nyengir
Kemudian suatu hari, mama nyari sesuatu dan nggak tau di kota saya dimana belinya. Nah, akhirnya nurut kata anak juga buat belanja online. Barangnya datang, mama senang. " Tu kan ma, tinggal duduk manis barangnya datang sendiri". "Tapi kan mama tetep takut, misal nanti Rekening mama kenapa-kenapa, ada yang nyuri, pin.nya bocor, gimana hayoo"
Memang seperti itulah karakter orang tua, kekhawatirannya tinggi.
Tapi saya tetap kekeuh gemar belanja online, karena mudah, praktis, dan tinggal duduk manis di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H