Cinta Laura Sosok yang Memotivasi dan Menyadarkan Para Perempuan

Cinta Laura Kiehl lahir di Quakenbrck, Jerman, 17 Agustus 1993. Ibunya bernama Herdiana Soekarseno, warga negara Indonesia, dan ayahnya bernama Michael Kiehl, warga negara Jerman. Cinta Laura kini dikenal sebagai aktris penyanyi, penari, model, influencer, pengusaha. Dengan parasnya yang cantik tak heran jika Cinta Laura memiliki harta yang melimpah bahkan sejak usianya masih belia. Dengan menunjukan multitalentanya, alhasil penghasilannya pun tak sekedar dari satu profesi saja.

Artis kelahiran Jerman ini menempuh pendidikan tingginya di Universitas Columbia, New York. Universitas itu salah satu kampus terbaik di dunia. Tak hanya itu Cinta Laura juga lulus dari dua jurusan sekaligus, jurusan yang diambil yaitu psikologi dan sastra Jerman. Cinta memilih jurusan psikologi dengan alasan "Aku dari dulu sangat tertarik dengan perilaku manusia. Manusia itu kan punya tingkat kompleksitas yang tinggi dengan segala kemampuannya yang unik. Jadi aku mau tau semuanya. 

Aku ingin nantinya berguna untuk membantu orang lain. Apalagi kalau khusus untuk anak-anak remaja. Aku sendiri sebagai anak muda paham betul gejolak yang ada, permasalahan dalam hidup yang rumit dan tidak bisa di mengerti, kadang bisa membuat mereka cepat frustasi dan depresi. Nah aku ingin mencegah mereka melakukan hal-hal yang negatif. Banyak kan yang akhirnya memilih jalan pintas dengan bunuh diri. Aku ingin bisa berperan untuk mencegah hal itu terjadi." Itulah yang menjadikan Cinta Laura tertarik pada jurusan psikologi.

Di sela perkuliahannya ia juga meluangkan waktunya untuk menjalani karir entertainment. Cinta Laura berhasil mendapat kesempatan untuk rekaman single pertamanya itu digarap di studio bertaraf internasional. Cinta Laura juga mengikuti casting di beberapa film Hollywood. Cinta Laura masuk pada wisudawan yang  cumlaude dengan nilai akhir atau IPK 3,9. Cinta Laura satu-satunya wisudawan cumlaude yang memiliki masa studi selama tiga tahun saja. Perjalanan pendidikan Cinta Laura menjadi panutan banyak orang dan sangat memotivasi.  

Cinta Laura juga bisa menjadi opinion leader yang keren dan inspiratif bagi setiap orang. Banyak orang yang ingin tahu tentang dia karena sangat menginspirasi, Ia merupakan pesohor yang aktif menyuarakan gerakan sosial dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia merupakan korban bully akibat aksennya yang dianggap dibuat-buat oleh masyarakat Indonesia. 

Cinta Laura membuktikan dia mampu menjadi seseorang yang berprestasi dan menginspirasi. Kegigihannya di dunia pendidikan, membuat karya di dunia hiburan, dan peduli terhadap lingkungan sosial membuat Cinta Laura menjadi inspirasi anak muda Indonesia. Dalam pembicaraan Cinta Laura salah satunya yang membahas mengenai Belajar Pengembangan Diri dan Self Worth, banyak orang yang belajar bagaimana caranya membangun semangat buat maju terus untuk berjuang menghadapi rintangan hidup. Sekaligus menyadari bahwa perempuan itu memiliki peran yang sama pentingnya di berbagai industri.

Dan seperti cerita ketika dia di bully, yang diterima Cinta berefek hingga 8 sampai 10 tahun. Bukan waktu yang sebentar sampai ia bisa pulih dan memaafkan orang-orang yang menyakitinya. Dia juga mengatakan "Memaafkan itu sebenarnya bukan untuk orang yang berbuat salah terhadap kita, tapi untuk diri kita sendiri karena kita layak untuk bahagia. Kita layak untuk tidak terus-menerus ditarik ke belakang oleh masa lalu kita,". 

Cinta Laura juga mengatakan penting sekali untuk menyuarakan pengalaman dan opini kita, karena  kita bisa saling memotivasi dan menguatkan satu sama lain,  karena orang-orang di sekitar kita pun pasti berjuang untuk suatu hal setiap hari. Itu yang membuatnya tak segan berbagi kisah masa lalunya. Ia ingin menggunakan karier, platform, dan karya-karyanya untuk memotivasi dan menguatkan orang-orang yang tidak tahu harus bagaimana. Dan salah satu yang memotivasi saya bahkan pada orang-orang lainnya tentang insecurity. Ia termasuk salah satu influencer yang vokal terhadap isu insecurity yang kerap menyerang remaja, terutama perempuan. Ia mengatakan "dengan menghargai dan mencintai apa yang kita miliki akan membuat kita percaya diri, dan kepercayaan diri bernilai lebih dari standar kecantikan apa pun yang telah dibentuk oleh pemikiran subjektif manusia".