Mohon tunggu...
Anggita Budi
Anggita Budi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester akhir di STIES indonesia Purwakarta dan sedang melakukan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seminar Ekonomi, Mencetak Generasi Unggul melalui makanan Halal dan Thoyib

10 Februari 2024   01:42 Diperbarui: 10 Februari 2024   07:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu pengajian di Desa Wanawali doc: pribadi

Makanan halal apakah sudah pasti thoyib? Dan makanan thoyib apakah sudah pasti halal? Kadang keduanya memiliki arti yang sama namun sebenarnya berbeda. Makanan halal adalah makanan yang  tidak mengandung dzat yang haram serta mendapatkannya dengan cara yang halal. Sedangkan makanan thoyib adalah makanan dan minuman yang dihalalkan dan mendatangkan kebaikan kepada manusia. Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa makanan thoyib sudah pasti halal sedangkan makanan halal bisa jadi dzatnya halal tapi caranya belum tentu halal. 

Seperti yang dibahas pada program kerja mahasiswa KKN Kelompok 3 STIES Indonesia Purwakarta tentang seminar ekonomi yang menghadirkan Dosen Pembimbing Lapangan Ayi Nurbaeti, SE.Sy, M.E sebagai narasumber kali ini. Membahas tentang Konsumsi Makanan Halal dan Thayib Sebagai Pondasi Generasi Unggul, seminar ekonomi telah terlaksana di Hari Senin (5/02/24) bersamaan dengan kegiatan pengajian ibu-ibu di desa Wanawali. Dalam kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan sholawat lalu yasinan dan sedikit kajian membahas tentang sunah seorang istri terhadap suaminya. 

Lalu setelah kajian dilanjutkan dengan seminar ekonomi yang membahas makanan halal dan thoyib sebagai pondasi generasi unggul. Dijelaskan oleh Ayi Nurbaeti, bahwa makanan halal dan thoyib harus memenuhi syarat-syaratnya yaitu tidak mengandung babi dan bahan berasal dari babi, semua bahan yang berasal dari hewan harus disembeli sesuai aturan islam dengan nama Allah SWT , tidak mengandung bahan yang diharamkan atau najis , semua tempat penyimpanan,penjualan dan pengelolaan serta transportasi harus halal dan tidak untuk mengangkut babi. Karena dengan mengkonsumi makanan halal dapat mempengaruhi pendidikan anak dan perilaku anak serta kemampuan kecerdasan dan akhlaknya.

Narasumber Ayi Nurbaeti, SE,Sy. M.E
Narasumber Ayi Nurbaeti, SE,Sy. M.E

" Jadi ibu-ibu harus berhati-hati dalam memberikan makanan kepada anak jangan sampai makanan yang diberikan haram atau syubhat, kalau ibu mendapati anak susah diatur dan suka membangkang sama ibu. Cek lagi ibu sudah ngasih makan apa ke anak ibu? , " ucap Ayi Nurbaeti selaku narsum dalam kegiatan ini. 

Seperti hadits nabi : "Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas." (HR Ibnu Majah no. 3349, dinilai shahih oleh Al-Albani)

 " Ibu-ibu jangan makan terlalu kenyang,kalau makan kenyang jadinya malas ibadah bu," pungkas Ayi Nurbaeti kepada ibu-ibu pengajian.

Dengan adanya generasi unggul dapat merubah kehidupan anak kelak karena sudah dibekali dari makanan yang halal dan thoyib sehingga berpengaruh dalam ibadah,perilaku,dan kehidupannya kelak. Dapat menciptakan generasi yang aktif dan berdaya saing maju di bidang yang di jalaninya.

Foto bersama dengan peserta dan narsum doc: pribadi
Foto bersama dengan peserta dan narsum doc: pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun