Alat musik tradisional adalah alat musik yang berkembang dan diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat suatu daerah. Alat musik tradisional biasanya terbuat dari bahan-bahan alam, seperti kayu, bambu, dan logam. Alat musik tradisional memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi bentuk, cara memainkan, maupun bunyi yang dihasilkan. Beberapa contoh alat musik tradisional di Indonesia antara lain gamelan, angklung, dan sasando. Alat musik tradisional merupakan bagian dari budaya Indonesia yang tidak dapat dipisahkan.Â
Alat musik tradisional memiliki keterkaitan yang erat dengan berbagai aspek budaya Indonesia, antara lain:
- Upacara adat
Alat musik tradisional sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, dan panen. Alat musik tradisional digunakan untuk mengiringi berbagai ritual dan prosesi upacara adat.Â
- Pertunjukan seniÂ
Alat musik tradisional juga sering digunakan dalam berbagai pertunjukan seni, seperti tari, drama, dan musik. Alat musik tradisional digunakan untuk mengiringi lagu-lagu dan tarian tradisional.
- Nilai-nilai budayaÂ
Alat musik tradisional juga mengandung nilai-nilai budaya, seperti nilai sosial, nilai religius, dan nilai estetis. Nilai-nilai budaya ini tercermin dalam cara pembuatan, penggunaan, dan makna alat musik tradisional.
Museum Sri Baduga adalah museum negeri terbesar di Jawa Barat yang terletak di Kota Bandung. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah dan benda antik yang bernilai seni tinggi, yang berasal dari berbagai zaman dan daerah di Jawa Barat. Museum Sri Baduga merupakan tempat yang tepat untuk belajar tentang sejarah dan budaya Sunda dikarenakan museum ini memiliki 10 klasifikasi koleksi yang terdiri dari banyak koleksi-koleksi unik. Salah satu koleksi unik yang dimiliki Museum Sri Baduga adalah alat musik tradisional, sebagai contoh alat musik tradisional ini yaitu, Celempung.Â
SEJARAH CELEMPUNG
Celempung merupakan alat musik petik yang berasal dari Jawa Barat. Celempung termasuk dalam keluarga gamelan dan merupakan salah satu alat musik utama dalam gamelan Sunda. Celempung juga sering digunakan dalam pertunjukan musik tradisional Sunda, seperti jaipongan, degung, dan celempungan. Sebenarnya sejarah celempung tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa celempung berasal dari alat musik petik kuno yang disebut icikibung.Â
Icikibung adalah alat musik yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditepuk. Celempung diperkirakan berasal dari icikibung yang kemudian dikembangkan menjadi alat musik petik dengan senar. Celempung mulai berkembang pada masa Kerajaan Pajajaran. Pada masa ini, celempung digunakan sebagai alat musik pengiring tari dan musik. Celempung juga digunakan dalam upacara adat, seperti pernikahan dan kematian.Â
Pada masa penjajahan Belanda, celempung mengalami perkembangan yang pesat. Celempung mulai dimainkan dalam berbagai pertunjukan musik Barat, seperti opera dan musik klasik. Celempung juga mulai digunakan dalam pertunjukan musik modern, seperti jazz dan pop. Saat ini, celempung masih banyak digunakan dalam berbagai pertunjukan musik tradisional dan modern di Indonesia. Celempung juga sering digunakan dalam pertunjukan seni di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
PERKEMBANGAN ALAT MUSIK CELEMPUNG
Celempung memiliki bentuk yang mirip dengan siter, namun memiliki ukuran yang lebih besar. Celempung terbuat dari kayu dan memiliki 11 atau 13 pasang senar. Senar celempung terbuat dari kawat baja atau nilon. Celempung dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari tangan. Celempung memiliki suara yang khas dan melodius. Celempung sering digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional Sunda, seperti lagu cianjuran, lagu degung, dan lagu jaipongan. Celempung juga sering digunakan untuk memainkan lagu-lagu modern, seperti lagu pop dan lagu jazz.Â