Selanjutnya, kami menerapkan program mengulas bahan bacaan. Selain membaca, siswa juga harus bisa menyampaikan kembali isi cerita yang sudah dibacanya dengan runtut. Kami menerapkan program ini agar siswa cerdas membaca dan memahami bahan bacaannya. Siswa yang sudah selesai membaca selama 15 menit akan menyampaikan isi bacaan yang sudah dibacanya di depan kelas. Sebelumnya, siswa tidak terbiasa mengulas isi buku sehingga kami perlu membiasakan siswa untuk bisa mengulas isi buku.
Selain itu, kami juga melatih siswa untuk meningkatkan keberanian dan kepercayaan dirinya ketika berada di depan kelas. Siswa awalnya gugup dan tidak mau maju ke depan kelas. Namun, setelah terbiasa siswa berlomba-lomba untuk maju ke depan kelas dan mengulas isi buku. Program ini juga berhasil untuk meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri siswa yang berguna untuk masa depannya.
Konsep program 'Media Pembelajaran' ini kami terapkan dalam beberapa cabang, seperti mewarnai berdasarkan operasi hitung, pembelajaran mind mapping, dan media pembelajaran bangun ruang. Kami memberikan siswa sebuah gambar yang diisi dengan operasi hitung. Siswa menghitung bentuk penjumlahan atau pengurangan pada objek gambar tersebut. Setelah mengetahui hasil operasi hitungnya, siswa akan memilih warna sesuai dengan jumlah operasi hitung tersebut. Kegiatan ini akan melatih fokus siswa dalam pembelajaran.
Kemudian, kami juga menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran siswa. Metode mind mapping ini menggabungkan otak bagian kanan dan kiri untuk mengolah informasi ke dalam bentuk grafis tertentu sehingga memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Visual yang dibuat dalam bentuk mind map pun akan membantu siswa memetakan informasi ke dalam tema besar yang dibahas. Metode ini dinilai cukup efektif untuk menerapkan konsep literasi dan numersi yang menyenangkan dalam diri siswa.
Selanjutnya, kami juga menerapkan pembelajaran dengan media bangun ruang. Media bangun ruang ini dikemas dalam sebuah permainan yang menyenangkan. Siswa dapat menghasilkan bentuk bangun ruang dengan menyusun potongan-potongan stik. Namun, permainan bangun ruang ini memerlukan konsentrasi penuh dalam merakit stik-stik tersebut menjadi sebuah bangun ruang. Ketika siswa sudah berhasil membuat bentuk bangun ruang tersebut, siswa akan menyebutkan jenis bentuknya, cara menghitung keliling dan luasnya, serta menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki bangun ruang tersebut. Kegiatan ini juga cukup efektif dalam mengasah keterampilan siswa-siswi SDN Bangunrejo Lor 3.
Kami sebagai tim Kampus Mengajar berharap kegiatan yang kami lakukan dapat memberikan dampak luar biasa pada diri siswa. Hal tersebut terbukti dengan perubahan sikap siswa menjadi lebih positif dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H