Rini adalah anak paling besar dari pasangan suami istri ini. Ia tinggal di rumah tua bekas neneknya di pinggiran Kota Jakarta. Ia tinggal di rumah itu dengan ibunya, Mawarni dan bapaknya, serta ketiga adik laki-lakinya yaitu Tony, Bondi, dan Ian. Selama tiga setengah tahun ibu Rini mengidap penyakit yang tidak tahu apa penyebab yang sebenarnya menyebabkan perekonomian keluarganya menurun hanya untuk biaya pengobatan. Mawarni sudah tidak bisa menggerakan tubuhnya lagi. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan sebuah lonceng kecil. Ketika lonceng kecil itu berbunyi maka tandanya Mawarni membutuhkan bantuan.
Satu keluarga ini sudah melakukan segala upaya untuk mendapatkan beberapa biaya tambahan demi kesehatan ibunya. Bahkan Rini sampai rela berhenti kuliah. Selain berhenti kuliah, ia juga memperjuangkan karya ibunya yang sudah lama redup yaitu lagu 'Kelam Malam' namun tidak membuahkan hasil. Begitu pula dengan pengorbanan Tony yang rela menjual sepeda motornya dan barang pribadi yang lainnya. Tidak lama kemudian, Rini menemukan ibunya jatuh dilantai kamarnya dan dinyatakan sudah meinggal dunia.
Setelah pemakaman Mawarni berlangsung, keluarga Rini dikenalkan oleh seorang Ustaz dan juga putranya, Hendra. Ustaz dan anaknya berniat untuk membantu keluarga Rini yang sedang berkabung. Tak lama terjadilah perbincangan antara Hendra dan Rini. Setelah meninggalnya Mawarni, bapaknya Rini pergi jauh ke luar kota dengan maksud menggadaikan rumah mereka.
Saat itu menjadi permulaan terjadinya terror di keluarga Rini yaitu munculnya sesosok yang menyerupai dengan Mawarni. Dilanjut dengan Bondi yang menemukan jenazah neneknya yang tenggelam di sumur. Semenjak saat itu, Bondi mengalami kerasukan dan mencoba beberapa cara untuk menyakiti adiknya, Ian. Suasana keluarga Rini kembali berkabung. Ketika Rini membersihkan kamar neneknya, ia menemukan surat yang ditujukan oleh orang pintar yang bernama Budiman Syailendra. Surat itu kemudian diantarkan oleh Rini dan Hendra ke rumah tempat tinggal Budiman. Di sana Budiman menceritakan bahwa dia dulu adalah teman dari neneknya. Si nenek bercerita kepada Budiman bahwa ia tidak menyetujui anaknya menikah dengan Mawarni karena dia adalah seorang seniman dan tidak bisa mempunyai keturunan. Lalu dengan adanya Rini, Tony, Bondi, dan Ian adalah dengan cara mengikuti sebuah sekte pemuja setan. Dengan mengikuti sekter tersebut, Mawarni bisa mempunyai keturunan. Kemudian Rini diberikan buku yang berjudul 'Maya' oleh Budiman.
Sesampainya di rumah, Rini memberitahukan kepada Tony mengenai buku yang diberikan oleh Budiman dan Tony membacanya. Dalam buku tersebut ada artikel yang memuat tentang pengabdi setan. Dalam artikel tersebut menuliskan bahwa memang ibu mereka ikut dalam sekte pengabdi setan dengan akibat ian akan diambil oleh sekte tersebut setelah Ian berumur 7 tahun. Pada saat itu, Rini tidak percaya dengan apa yang dituliskan. Setelah beberapa kejadian menyeramkan terus terjadi di keluarganya, Rini memanggil Ustaz ke rumahnya untuk melakukan pengecekan. Ustaz hanya menyarankan untuk memperbanyak ibadah dan meminta untuk diadakan pengajian di rumah Rini esok hari. Pada malam itu juga Rini melakukan sholat. Ketika ia beribadah pun tetap di terror oleh sosok yang  menyerupai Mawarni. Dengan penuh ketakutan Rini membawa adik-adiknya pergi ke rumah Ustaz.
Semakin banyak kejadian aneh yang terjadi, Hendra pergi ke rumah Budiman tanpa Rini karena harus menjaga adik-adiknya. Setelah Hendra menanyakan sesuatu hal kepada Budiman, dalam perjalan pulang membawa artikel baru ia mengalami kecelakaan. Ada seseorang yang lewat didepannya dan membuat motornya goyang dan tubuhnya terlindas truck. Tak lama jenazah Hendra dibawa ke rumah Ustaz dan Rini menemukan artikel baru yang dibawa oleh Hendra. Tak lama bapaknya Rini datang ke rumah Ustaz untuk membawa anak-anaknya pulang. Sejak Hendra meninggal dunia, Ustaz sudah menyerah membantu keluarga Rini.
Sesampainya di rumah, Rini sedang mengajak bapaknya untuk membicarakan mengenai ibunya sedangkan Ian buang air kecil di belakang dekat sumur. Tiba-tiba Ian ditarik ke dalam sumur dan dengan cepat bapaknya turun ke sumur dan menolong anaknya. Ketika mereka melihat ke luar rumah, terlihat banyak sekte pengabdi setan mengelilingi rumahnya sedang menabur. Sang bapak, Rini, dan Tony meminta maaf kepada ibu dan istrinya ketika terkunci disebuah lorong. Sedangkan Bondi dan Ian ada di luar lorong sedang memperjuangkan kembalinya Ian supaya tidak dibawa oleh sekte. Upaya Ian bilang 'I love you' dengan isyarat tangannya pun berhasil membuat Bondi tidak kerasukan lagi. Pintu dimana sekter-sekte itu datang langsung tertutup. Setelah upaya itu berhasil mereka bersatu kembali di ruangan tengah.
Keesokan harinya, di pagi hari keluarga Rini sudah siap untuk berangkat untuk pindah ke rusun. Tetapi sampai malam pun tidak ada mobil yang datang untuk menjemput mereka. Ustaz datang ke rumah mereka untuk mengucapkan permohonan maaf karena tidak bisa membantu dan menemani mereka selama menunggu mobil. Selain itu, mereka juga menunggu hari ulang tahun Ian yang ke 7 tahun di tengah malam itu hingga tertidur. Tiba-tiba Rini terbangun karena teringat artikel Budiman mengenai 7 tahunnya Ian yang akan diambil oleh sekte pengabdi setan. Rini langsung segera membicarakannya kepada Tony. Sembari itu bapaknya dihantui oleh sosok Mawarni dan Bondi melihat Ian sedang berbicara bahasa asing sambil melihat ke arah jendela padahal sebenarnya Ian tidak bisa berbicara.
Ian sudah berhasil dibawa oleh sekte, bapaknya, Rini, Tony, dan Bondi bersembunyi di kamar neneknya dan melihat mayat-mayat yang sudah dikuburkan telah bangkit kembali. Terlihat juga pak Ustaz meninggal dunia karena ditusuk dan perlahan berjalan kearah mayat hidup itu. Kemudian sekte-sekte berusaha masuk ke dalam rumah lewat pintu dapur dan sang nenek menjaga pintu dapur supaya sekte tidak masuk. Ternyata selama ini nenek Rini ini menjaga keluarganya dengan cara merasuki Tony dan ingin membunuh Ian supaya tidak malah mengorbankan banyak orang.
Setelah kejadian ini selesai, keluarga Rini berhasil pindah ke rusun. Kemudian mereka diberi makanan oleh tetangganya dalam rantang makanan. Setelah tetangganya kembali ke rumahnya, disini terungkap bahwa dia adalah Darminah. Darminah adalah tokoh antagonis utama di film orisinilnya.
Hal yang paling banyak dipikirkan oleh kebanyakan orang ketika menonton film horror seperti ini adalah setelah ini apakah ada yang mengagetkan atau tidak. Selain itu, penonton biasanya juga menebak-nebak alur cerita. Dalam film horror 'Pengabdi Setan' ini bisa dikaitkan dengan konteks agama. Cerita dalam film ini adalah satu keluarga yang ikut dalam sekte pengabdi setan, padahal hal ini tidak diperbolehkan pada semua agama yang ada di Indonesia karena memang memiliki dampak yang tidak baik untuk kehidupan manusia. Memang yang ditawarkan adalah kesenangan, tetapi semua yang sesat hanya memiliki kesenangan sesaat saja. Film ini bisa memberikan pembelajaran kepada para penontonnya supaya tidak ikut dalam ajaran-ajaran sesat. Tetap berdoalah kepada Tuhan, Sang Pencipta. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya.