Purworejo (07/08/2021) Dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 banyak pihak yang telah menyediakan berbagai perlengkapan seperti alat cuci tangan di beberapa titik fasilitas umum. Namun ternyata banyaknya penggunaan alat cuci tangan yang dilakukan banyak orang justru tidak menjamin terbebas dari Covid-19.
Dalam beberapa studi kesehatan menyebutkan bahwa virus Corona dapat bertahan hidup di benda mati, sehingga semakin banyak digunakan oleh masyarakat justru semakin rentan terpapar Covid-19.
Dari hal tersebut, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP berinisiatif untuk membuat alat cuci tangan dengan sistem injak untuk masyarakat di RT 01 / RW 01 Desa Trirejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, terutama pada Pasar Sejiwan yang mana merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat.
Alat cuci tangan dengan sistem injak ini merupakan alat yang memiliki konsep bahwa pengguna tidak perlu lagi menyentuh kran air melainkan cukup dengan menginjak pedal yang ada, maka kran akan otomatis mengeluarkan air.
"Semoga dengan adanya alat ini dapat membuat masyarakat terus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan tanpa takut terpapar virus", ujar salah satu warga RT 01 / RW 01 Desa Trirejo.
Bahan yang digunakan untuk membuat alat ini yaitu bahan - bahan bekas yang masih bisa terpakai. Bahan tersebut berupa kayu, kawat, paku, ember, baskom, kran, dan selang.
Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan sabun cuci tangan, cara pembuatan alat cuci tangan dengan sistem injak ini, dan cara pemakainnya.
Dosen Pembimbing KKN: Roro Isyawati P.G,S.IP,M.IP
Ditulis oleh: Anggit Kurnia Alfiati Devytasari (Departemen Teknik Industri, Fakultas Tenik, Universitas Diponegoro)