Seseorang yang memberikan pertolongan sebelumnya pasti merasakan emosi terhadap lingkungan karena adanya kesadaran yang timbul hingga muncul sebuah keputusan untuk memberikan pertolongan tadi.Â
Perilaku prososial ini juga memiliki tahapan seperti, adanya kesadaran atau objek yang menjadi pusat perhatian, adanya pandangan bahwa adanya korban yang membutuhkan pertolongan, timbul rasa tanggung jawab untuk menolong, paham tindakan apa yang seharusnya ia lakukan, dan yang terakhir yaitu adanya keputusan untuk menolong.
Perilaku prososial juga dapat dilakukan oleh anak-anak. di usia emasnya banyak kemajuan dalam aspek-aspek perkembangan anak. nah, salah satunya yaitu aspek perkembangan sosial yang didalamnya mencakup cara anak berinteraksi dengan orang lain, bermain dengan teman sebayanya, dan lain-lain. Anak dapat diterima di lingkungannya apabila ia berperilaku baik terhadap sesama. "berperilaku baik" disini mengandung banyak arti seperti menolong teman, bermain dengan damai, kerja sama yang baik saat bermain, berbagi makanan, dan tidak melakukan kericuhan.Â
Dalam lingkungan rumah, anak biasanya selalu ingin ikut berperan dengan apa yang orang tuanya kerjakan, seperti membantu ibunya di rumah. Perilaku prososial anak berkembang sejak usianya menginjak 2 tahun. akan tetapi, tidak semua anak mengalami perkembangan sebagaimana harusnya ya bunda. Stimulus yang diberikan pihak yang berperan sangat dibutuhkan anak dalam proses proses perkembangan perilaku prososial nya.Â
Oleh karena itu, orang tua, guru, dan teman-teman sebayanya juga dapat mempengaruhi perkembangan ini. perbedaan stimulus yang diberikan pada setiap anak ini yang membuat perkembangan perilaku prososial anak berbeda-beda.
Eisenberg menyatakan "keluarga adalah model penting serta sumber dan pendorong standar perilaku prososial". Orang tua sangat signifikan terhadap hasil sosialisasi anak. Hurlock juga menyatakan bahwa keluarga yang memberikan pengaruh terhadap anak tidak hanya dari kedua orang tua saja, melainkan saudara, kakek, dan kerabat terdekat lainnya.Â
Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua sebagai bentuk stimulus untuk membantu proses perkembangan sosial anak dengan baik. Upaya-upaya tersebut seperti membiasakan anak bersalaman dengan orang yang lebih tua darinya, meminta maaf jika anak berbuat salah, membiasakan anak berbagi dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H