Mohon tunggu...
Anggi Aulia Sitompul
Anggi Aulia Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya melalui literasi

Sebaik-baik nya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Semangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kemampuan Berbicara Berdasarkan 2 Area Penting di Otak

8 Mei 2022   23:17 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi letak area broca dan area wernicke. sumber:https://images.search.yahoo.com/search/images;

Salam gangat untuk para readers semua..

salah satu impian semua orang adalah memiliki kemampuan dalam hal berkomunikasi. kata komunikasi berarti memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kemampuan berbicara seseorang. seperti yang telah kita ketahui, berbicara sudah mulai dapat kita rasakan saat kita masih di usia yang sangat muda. kita dapat berbicara karena adanya bantuan organ penting pada tubuh kita sendiri. organ penting itu kita kenal dengan sebutan "otak" yaitu sumber utama pemikiran manusia, pusat pengontrol seluruh tubuh. penting untuk kita ketahui bersama, bahwa pada otak manusia ada area penting yang dinamakan dengan area broca dan area wernicke. dua area ini merupakan tempat atau area penting yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan kita dalam berbicara. lantas, apa itu area broca dan area wernick?

Area broca adalah area yang berperan pada proses bahasa manusia, seperti kemampuan berbicara dan pemahamannya. area broca terletak berdampingan dengan area wernicke. tepatnya pada otak bagian gyrus formalitas superior atau sebelah kiri secara dominan, Itu terletak di atas dan di belakang mata kiri, khususnya, di girus frontal ketiga.  umumnya di usia sekitar 12 bulan, anak sudah mulai berbicara meskipun belum secara jelas, kata-kata yang tidak beraturan dan mungkin masih sulit dipahami oleh orang dewasa. Orang dengan kerusakan pada area ini menunjukkan bahwa mereka memahami bahasa, tetapi tidak dapat berbicara dengan lancar atau mengartikulasikan kata-kata dengan benar. area Broca bertugas merencanakan rangkaian gerakan yang diperlukan untuk mengucapkan kata-kata yang akan kita ucapkan. kerusakan pada dan sekitar area Broca  menyebabkan afasia Broca. Ini dimanifestasikan oleh ucapan yang sedikit lancar, lambat dan dengan adanya kesalahan. Masalahnya ada pada pengucapan, dan menjaga makna yang terkandung dalam pesan. Daerah broca ditemukan pada tahun 1861 oleh ahli bedah saraf Prancis Paul Broca. ia memeriksa otak pasien dengan kesulitan bicara. Dengan demikian ia memverifikasi bahwa area Broca adalah dasar dalam ekspresi bahasa. Secara khusus, area broca berkaitan dengan produksi ucapan, pemrosesan bahasa, serta kontrol gerakan wajah dan mulut untuk dapat mengartikulasikan kata-kata. orang yang memeiliki permasalahan pada area broca berarti menderita afasia broca. afasia broca muncul sebagai konsekuensi dari lesi di bagian anterior otak, terutama di lobus frontal hemisfer kiri, yang memainkan peran yang lebih relevan daripada kanan dalam pelaksanaan gerakan, termasuk yang diperlukan untuk berbicara dan menulis. secara umum, gejala yang ditimbulkan oleh penderita afasia broca ini adalah kurang lancar dalam bahhasa spontan, defesit pengulangan kata, sangat sulit menemukan kata-kata dan mengartikulasikan kalimat dengan lancar, dan prosodi ucapan juga terpengaruh sehingga penderita biasanya mengucapkan kata-kata yang monoton. serta ganggguan motorik ( karena daerah yang terkait dengan afasia Broca terlibat dalam keterampilan motorik ). 

Sedangkan area wernicke yaitu area pada  otak yang memiliki keterlibatan terhadap pemahaman berbahasa manusia. Kerusakan pada area Wernicke memicu masalah medis yang disebut afasia Wernicke.  Area wernicke terletak di lobus temporal dan divisualkan di sebelah kiri bagian otak. akan tetapi, untuk lokasi pastinya hingga saat ini masih diperdebatkan. Area Wernicke dan area broca memiliki kaitan. jika peran area Broca dikaitkan dengan produksi kata-kata, maka area Wernicke berperan dalam pemahaman terhadap suatu perkataan. Kerusakan pada area penting di otak pun akan menimbulkan gangguan berkomunikasi pada penderitanya.  Kerusakan area Wernicke memicu kondisi yang disebut afasia Wernicke.fasia merupakan gangguan berbahasa yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan memproduksi bahasa lisan dan tulisan. Sementara itu, penyakit Alzheimer terjadi karena penurunan fungsi otak seiring berjalannya waktu.  orang yang terkena afasia wernick  bisa berbicara dengan fasih dan lancar namun ucapan tersebut sedikit atau tidak memiliki makna. banyak gejala yang ditimbulkan oleh penderita afasia wernicke ini seperti pengucapan kata yang tidak masuk akal atau diluar nalar, mengucapkan kata-kata yang tidak memiliki arti, suka menambahi kata sendiri saat mengulang ucapan orang lain, suka menyela perkataan orang lain, dan tidak menyadari kesalahan yang dibuatnya. selain gejala yang timbul itu, kita dapat melihat ciri-ciri penderita afasia wernicke ini seperti ia sulit dalam membaca dan menulis, sulit memahami bahasa secara lisan, biasanya lebih cenderung mudah memahami melalui materi visual.

semoga bermanfaat..

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun