Hallo para readers..jangan bosan-bosan ya buat cari tau semua yang berhubungan dengan manusia hehe.
Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan menjalani masa pertumbuhan dan perkembangan. Tak terkecuali manusia, kita dapat melihat proses pertumbuhan yang terjadi melalui perubahan terhadap berat badan, tinggi badan dan lainnya. Nah, kalau perkembangannya dapat kita amati dengan mata secara langsung yang ditandai dengan adanya perubahan seseorang terhadap kematangan fisiknya, cara pemikirannya, keterampilan, dan emosionalnya. Akan tetapi, hal itu hanya daoat kita amati saat seseorang sudah lahir ke dunia ini yaa..
Apakah saat dikandungan tidak ada perkembangan yang terjadi?
Wahh, pas banget nih, mungkin banyak diantara kita yang masih bertanya-tanya apakah perkembangan hanya terjadi saat sudah lahir saja?. Perkembangan dan pertumbuhan manusia sebenarnya sudah terjadi bahkan saat ia masih di dalam kandungan si ibu. Masa ini disebut dengan Pre- Natal. Pre Natal adalah masa awal yang dialami seseorang sebelum ia lahir ke dunia. Bahkan, masa ini terjadi saat ovum wanita telah dibuahi oleh sperma laki-laki sehingga timbul hasil (janin) yang nantinya akan ada waktunya untuk lahir ke dunia ini. masa pre-natal atau masa kandungan biasanya terjadi sekitar 9 bulan dalam rahim ibu. Sejak detik pertama kehamilan, makhluk tak bersayap yang biasa disebut ibunya itu sudah dihitung sebagai kehidupan. Walaupun ia masih kecil, makhluk itu tetaplah manusia hidup yang membutuhkan perhatian besar terutama dari kedua orang tuanya. Masa pre natal adalah masa yang bisa dibilang cepat dalam perkembangan manusia. Jadi, kehidupan pre natal itu sudah berawal dari terjadinya penyatuan sel ayah dan sel ibu dalam rahim ibu dan mengalami tahap-tahap perkembangan selanjutnya hingga terbentuk bayi yang utuh dan keluar dari rahim saat sudah mencapai waktu yang tepat.
      Makhluk kecil yang masih di dalam kandungan sang ibu juga mengalami perkembangan ya bunda. Memang, perkembangan ini tidak dapat kita lihat langsung dengan mata kita sendiri seperti layaknya melihat perkembangan orang yang telah lahir ke dunia. Akan tetapi, seperti zaman yang milenial ini kita bisa mengamati perkembangan sang buah hati melalui alat optik seperti saat para ibu sedang melakukan USG. Begitu juga dengan otak manusia. Sistem saraf terutama otak sudah berkembang sejak kita berada di dalam kandungan ibu. Sekitar sejak minggu ketiga hingga keempat setelah terjadinya pembuahan, maka alur saraf yang sudah terbentuk sejak embrio mulai menutup sebuah tabung yang kemudian disebut dengan tabung saraf. Mungkin kita awalnya hanya menyangka bahwa saat anak menendang perut ibunya itu hanya sebagai suatu pertanda bahwa ada kehidupan di dalam perut ibu. Namun, tanpa kita sadari hal itu ternyata terjadi karena adanya peran otak yang ada di dalam tubuh anak itu. Hanya saja, tanda itu tidak dapat kita rasakan di awal-awal kehamilan ya bunda. Perkembangan otak anak terjadi sesuai dengan trimester yang sedang berlangsung. Janin berkembang dalam kandungan sekitar 9-10 bulan atau 40 mingguan dan terbagi menjadi 3 trimester.
Pada trimester awal, yaitu sekitar usia 1 sampai 13 minggu kandungan. Pada 16 hari setelah pembuahan terjadi lempengan saraf yang akan menjadai dasar otak serta sumsum tulang sudah mulai terbentuk. Selain itu, pada lempengan ini juga ada tabung-tabung saraf otak anak yang mulai berbentuk. Di fase selanjutnya sekitar usia 6-7 minggu kedepan tabung saraf tadi akan tertutup dan memiliki 3 bagian otak yakni bagian depan, tengah, dan belakang. Tidak hanya bagian tabung ini, bagian lainnya pada otak juga berkembang dan sistem saraf anak akan bekerja seiring berjalannya waktu dan bayi yang di dalam kandungan akan tampak seolah makhluk yang melengkung. Pada masa ini sebenarnya anak sudah mengalami pergerakan sedikit demi sedikit, hanya saja para ibu tidak merasakannya karna masih terlalu kecil rasa yang diberikan bayi. Di trimester ini saraf bayi juga mulai terselubungi myelin yang nantinya akan menjaga dan melindungi saraf bayi dan mempercepat pengantaran pesan antar sel saraf.
Pada trimester kedua yaitu saat usia kandungan sekitar 14-27 minggu. Bayi mulai belajar melakukan pernapasan layaknya makhluk lain pada minggu ke 21 yang dapat dirasakan hanya oleh ibunya ya. Biasanya pada masa ini para ibu akan mengalami kontraksi pada kandungannya terutama pada bagian dada. Di trimester ini, tendangan bayi sudah mulai kuat sehingga ibu dapat merasakannya dari luar perut. Di akhir trimester ini, sistem saraf mengalami perkembangan yaitu pada batang otak anak yang semakin matang baik itu pernapasa, tekanan darahnya, dan detakan jantung.
Pada trimester ketiga yaitu sekitar usia kandungan menginjak 28-41 minggu. Pada masa ini otak berada pada tahap perkembangan yang paling pesat, terutama perkembangan terhadap neuron. Ukuran otak anak sudah membesar dan mengalami perubahan bentuk (menjadi seperti otak orang dewasa) dibanding masa sebelumnya. Pada masa ini sistem saraf sudah berkembang dan cukup untuk mengontrol beberapa fungsi tubuhnya, bayi juga sudah mulai mampu merasakan suara yang bersumber dari luar rahim. Di masa ini biasanya ikatan batin anak sudah mulai terasa dengan ibunya. Seperti saat orang tua mengelus perut sang ibu maka anak akan memberi respon berupa tendangan.
Perkembangan otak anak yang masih dalam kandungan si ibu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh itu antar lain:
- Kondisi emosional ibu, emosional ibu sangat penting diperhatikan saat masa kehamilan. Karena akan terjadi perubahan bilogis yang terjadi saat ibu mengalami ketakutan, kecemasan, stress berlebih dan emosi lainnya. Dampak yang terjadi adalah kondisi pernapasan yang menjadi tidak stabil.
- Kesehatan dan gizi ibu, kesehatan juga berpengaruh terhadap bayi yang di kandungan, karena ada beberapa penyakit bawaan yang nantinya bisa turun ke anak. Gizi ibu hamil juga harus terpenuhi demi menjaga kesehatan tubuhnya dan si bayi. Ibu hamil dilarang mengonsumsi semua yang berbahan kimia dan dilarang merokok ya.
Semoga bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H