Salam hangat buat para readers..
Pemerolehan bahasa pada anak merupakan proses yang digunakan oleh sang anak dalam menyesuaikan serangkaian teori atau dugaan yang masih rumit seiring berjalannya waktu, menggali makna tersembunyi dalam kata-kata orang yang lebih dewasa dibandingkan dirinya. Kali ini saya akan membahas mengenai bahasa kedua pada anak. Namun, sebelum kita melanjutkan ke bahasa kedua udah pada tahu belum bahasa pertamanya apa?. Nah, kita akan bahas dari bahasa pertama. Bahasa pertama ini lebih dikenal dengan sebutan bahasa ibu. Lantas, apasih bahasa ibu itu?
Anak tidak memiliki kemampuan secara langsung dalam berkomunikasi layaknya orang yang sudah menginjak dewasa. Anak yang baru lahir hingga beberapa bulan setelahnya hanya memiliki kemampuan bahasa ibu. Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dikenal oleh sang anak. Bahasanya yang pertama ia kuasai karena adanya komunikasi. Bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama kalinya dikuasai oleh seseorang mulai ia lahir dikarenakan adanya komunikasi orang-orang sekitar lingkungannya. Pada saat pemerolehan bahasa ibu ini, anak lebih menonjol ke arah fungsi komunikasi dibandingkan bentuk bahasanya. Pemerolehan bahasa ibu atau bahasa pertama ini sangat berpengaruh terhadap kognitif dan perkembangan sosial si anak. bahasa ibu ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses pengembangan bahasa anak selanjutnya. Karena bahasa pertama ini juga merupakan faktor utama menuju proses pemerolehan bahsa kedua. Ada beberapa tahap pemerolehan bahasa pertama, yakni:
- Tahap pralinguistik I
- Berlangsung pada bayi yang berusia 0-6 bulan. Bayi mengeluarkan bunyi dalam bentuk teriakan, rengekan yang keluar dari mulutnya mirip dengan bunyi vokal atau konsonan.
- Tahap pralinguistik II
- Berlangsung pada anak yang berusia sekitar 12-18 bulan. Kata-kata tunggal yang diucapkan anak mengarah pada benda yang ia jumpai setiap harinya. Cenderung anak hanya menguasai satu kata dan umumnya anak dengan mudah mengucapkan vokal.
- Tahap dua kata
- Berlangsung pada anak usia 18-20 bulan, dua kata sudah mulai keluar dari mulut anak seperti "ibu.. mamm". anak juga sudah mulai menyusun kata menjadi rapi.
- Pengembangan gramatikal
- Anak mulai mampu mengeluarkan kata ganda, mampu berbicara panjang, dan menerkaitkan banyak objek dalam bahasannya.
Â
Bahasa kedua
Sedangkan bahasa kedua ini adalah bahasa yang dikuasai oleh anak setelah penguasaan bahasa pertamanya. Pemerolehan bahasa kedua ini merupakan pemerolehan bahasa yang sempurna, kompleks, dan secara bertahap. Hal ini menyangkut beberapa faktor yang memiliki keterkaitan. Bahasa kedua ini juga memiliki tiga macam pengaruh diantaranya, pada urutan kata karena proses penerjemahannya, pengaruh pada morfem terikat, serta adanya pengaruh bahasa pertama. Kecenderungan anak hanya menguasai satu kata dan umumnya anak mudah mengucapkan vokal. Dalam pengenalan bahasa kedua ini, kita harus dapat menentukan kapan waktu yang tepat. Pada anak usia 3 tahun atau yang umumnya belum sekolah merupakan waktu yang pas dalam pengenalan bahasa kedua. Karena, pada masa ini, anak sedang dalam masa berpikirnya, rasa ingin tahu terhadap bahasa, berperilaku, bakat dan karakteristiknya juga dalam masa perkembangan yang pesat. Usia 3 tahun juga ada yang masih menggunakan bahasa ibu, oleh karena itu anak tidak akan sulit dalam membedakan antara kedua bahasa tersebut.
      Pengenalan bahasa yang dilakukan sangat bermanfaat, semakin cepat pengenalan tersebut maka anak akan semakin mudah memahami hal itu. Anak akan mengikuti apa yang ia dengar dari orang sekitarnya karena pikiran anak usia ini itu masih sangat terbuka lebar sehingga dapat menerima semua hal baru tanpa ada masalah. Mempelajari bahasa ini juga dapat mengembangkan kreativitas anak, membuat anak mampu berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan lainnya. Pembelajaran yang sering diulang akan berpengaruh terhadap ingatan anak. pemberian stimulus yang tepat juga sangat penting. Kuatkan bahasa anak dengan melatih ia belajar memain musik, mencontoh gambar sambil mengucapkan apa yang digambarnya, menirukan sesuatu menggunakan gerakan tubuh, sehingga anak lebih mudah mempertahankan dan mengingat bahasanya.
Beberapa manfaat akan dirasakan oleh anak, diantaranya manfaat bilingual sangat berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang si anak seperti peningkatan kemampuan kognitifnya, kemampuan menangkap kata-kata yang baru didengar dengan cepat, keterampilan anak dalam membuat kata-kata, kemampuan dalam mempelajari informasi yang baru, terampil dalam penyelesaian masalah.
 Yang penting bagi para orang tua khususnya para ibu adalah saat sedang mengajari sang buah hati harus secara perlahan, apabila anak mengalami kesalahan jangan langsung dihakimi begitu saja. Akan tetapi harus diselesaikan dengan kepala dingin. Karena jika hal itu terjadi, rasa ingin belajar yang dimiliki anak bisa berkurang bahkan hilang sepenuhnya, anak juga tidak akan mudah untuk percaya diri lagi saat sedang belajar mengenal bahasa kedua baik itu dari orang tuanya maupun yang ia dapat dari lingkungan sekitarnya.