Mohon tunggu...
Money Pilihan

PT Pelindo Wujudkan Poros Kemaritiman Bangsa

21 Desember 2015   22:45 Diperbarui: 21 Desember 2015   22:49 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

PT Pelindo III adalah salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang beroperasi dalam menyediakan fasilitas jasa kepelabuhan, memiliki peran kunci untuk menjamin keberlangsungan dan kelancaran angkutan laut. Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau tentu memiliki potensi yang luar biasa dalam hal kekayaan maritim. Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Arif Havas, turut mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini yang tengah bertransformasi dari negara kepulauan menjadi negara maritim yang kuat. Oleh karena itu, isu-isu yang terkait dengan kepelabuhan menjadi permasalahan yang serius. Peran Pelindo III disini sangat lah besar yang tentu memengaruhi ekonomi negara dan masyarakat secara langsung.

Beberapa aksi nyata dari PT Pelindo III dalam mendukung program pemerintah, khususnya dibidang kemaritiman, yang sedang gencar diberitakan oleh pemerintah bahwa “Jalesveva Jayamahe” (yang memiliki arti di laut kita tetap jaya) dapat terwujud, yakni program JIIPE (Java Integrated Industial and Port Estate). JIIPE merupakan proyek yang dikembangkan oleh PT Berlian Manyar, yang merupakan anak perusahaan dari Pelindo III. Program ini menggabungkan kawasan perusahaan industi, perumahan, dan pelabuhan guna mendukung perekonomian rakyat Jawa Timur. Mega proyek yang telah hampir sepertiga rampung ini terletak di Gresik. Selain JIIPE, proyek pioneer yang dapat menjadikan wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah Terminal Teluk Lamong. Terminal ini adalah terminal pertama di Indonesia yang mengunakan sistem 1stsemi automated with green technology. Terminal Teluk Lamong merupakan terminal yang hampir seluruh sistemnya terintegrasi dan dijalankan layaknya robot guna menambah efektifitas dan efisiensi. Selain didukung dengan sistem dan teknologi yang paling canggih, peralatan ramah lingkungan menjadi andalan dari Teluk Lamong ini, diantaranya penggunaan solar cell dan wind turbine untuk penerangan PJU Terminal Teluk Lamong dengan lampu LED, pengoperasian Automated Stacking Crane untuk dignakan di Container Yard Terminal Teluk Lamong, penggunaan Automative Terminal Trailer (ATT) dengan Start & Stop Technology Engine sebagai penghematan Bahan Bakar truck, dan pemakaian ban pada Automotive Terminal Trailer (ATT) yang lebih sedikit sehingga mengurangi limbah karet.

 

Dalam diskusi 'China's One Belt, One Road Policy: To Enhance 21st Century Linkage between Asia and Europe' di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Sabtu (5/12/2015), He Yafei, Vice President of the Chinese Overseas Exchange Association mendeklarasikan bahwasanya saat ini China sedang berupaya untuk menghidupkan kembali Jalur Sutra (Silk road) yang pernah menjadi rute perekonomian dan pusat peradaban yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika melalui darat dan laut. Dalam diskusi tersebut, He Yafei juga menyebutkan bahwa RI memiliki peranan yang penting di jalur sutra maritim abad ke-21.

(Jalur Sutra Kuno. Sumber: Wikipedia)

 

Dengan adanya program-program seperti JIIPE dan Terminal Teluk Lamong, PT Pelindo III yang memainkan perannya guna mewujudkan visi Indonesia untuk menjadi Negara dengan poros maritim terkuat di dunia membuktikan kredibilitas yang tinggi untuk dapat bersaing secara kompetitif di skala internasional. Dan apabila memang China benar-benar merealisasikan rencana untuk membangun jalur sutra abad ke-21, Indonesia yang nantinya secara otomatis terlibat bukan hanya menjadi negara kecil di dalam rute sutra tersebut, melainkan menjadi negara besar yang memiliki peran yang sangat signifikan di dalam percaturan perdagangan dan perekonomian dunia melalui poros kemaritiman.

Oleh : Anggi setiya aji

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun