Dahulu anak kecil yang tak tau apa-apa tentang cinta ini merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Iya, dia jatuh cinta dengan teman sekelasnya waktu duduk di bangku sekolah dasar. Aku tidak tau apakah itu jatuh cinta ataukah rasa kekaguman yang kuberikan kepada laki-laki pendiam yang duduk di barisan terdepan yang saat itu dia merupakan laki-laki terpintar dan aku selalu bersaing nilai dan peringkat tertinggi disekolah. Tapi, sulit sekali rasanya menggeser posisinya sebagai juara pertama dikelas.Â
Aku selalu mendapatkan posisi kedua di kelas. Tetapi, rasa bersaing nilai itu lama - kelamaan memudar dan berubah menjadi rasa kekaguman untuk dirinya. Aku jatuh cinta dengan laki-laki pintar itu dan seringkali ku diam-diam memandangi wajahnya dari kejauhan. Laki-laki yang tak terlalu tinggi dengan kulit bewarna putih dengan rambut yang tertata rapi dan seorang yang sangat pendiam dan berbicara jika ada perlunya saja.Â
Rasa kekaguman itu tak berselang lama hanya dalam kurun waktu 6 tahun dibangku sekolah dasar. Hanya bisa kagum sampai masa disekolah dasar berakhir dan aku pun duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) dan aku pun kembali jatuh cinta lagi dan kembali jatuh cinta dengan laki-laki satu kelasku. Laki-laki yang keyakinannya berbeda denganku. Aku tidak tau apakah itu jatuh cinta ataukah rasa kekaguman seperti yang aku rasakan saat duduk dibangku sekolah dasar dulu.Â
Tetapi, mengamati dari kejauhan saat duduk dibangku sekolah dasar tak aku lakukan saat merasakan benih cinta dibangku smp. Aku mencoba mengungkapkan perasaanku dengan bersikap baik pada laki-laki itu dan saat hari spesialnya (hari kelahirannya) mencoba memberikan hadiah hasil tabungan uang jajan yang sudah cukup lama aku kumpulkan. Hanya untuk memberikan hadiah. Masih ingat didalam ingatan hadiah itu berupa topi.Â
Pikiranku saat sebelum memberikan hadiah tersebut. Laki-laki yang aku sukai itu bisa menerima hadiah yang aku berikan kepadanya. Tetapi, semua anganku salah dan berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Hadiah yang kuberikan dilempar-lempar seperti tidak ada harganya sama sekali dimata laki-laki itu. Aku pun merasakan patah hati dan kekecewaan atas nama cinta untuk pertama kalinya.Â
Rasanya sangat sakit sampai aku pun mengeluarkan air mata kekecewaan karena laki-laki untuk pertama kalinya di usia ku yang cukup dibilang sangat muda. Setelah masa sekolah menengah pertama terlewati dan aku pun berlalu menjadi anak remaja yang duduk dibangku sekolah menengah atas.Â
Apakah aku jatuh cinta dan kesakitan saat duduk dibangku sekolah menengah pertama kembali aku rasakan saat SMA ini ????
Apakah aku akan kembali merasakan jatuh cinta lagi ???
Tunggu di cerita selanjutnya yaaa...Â
See you.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H