Mohon tunggu...
anggirizkys_
anggirizkys_ Mohon Tunggu... Freelancer - Si Introvert yang pandai merangkai kata dalam sebuah tulisan

Tulisan adalah kata-kata yang dirangkai dengan menggunakan akal dan perasaan yang melebur menjadi satu dan berubah menjadi sebuah tulisan yang dapat kamu baca. Tetapi, tulisan bukan hanya sekedar kata yang ditulis tanpa ada sebuah makna yang tersirat didalamnya. Tulisanku adalah isi hatiku yang ingin aku sampaikan, mungkin aku tidak sehebat kamu dalam menyampaikan sesuatu. Dari tulisan aku bisa mengungkapkan apa yang ingin aku katakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Lupa dan Disia-siakan Ya

26 Agustus 2020   08:59 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan ini selalu menyimpan banyak misteri. Setiap manusia yang hidup dibumi tidak akan pernah tau seperti apa kehidupannya didepan. Sebagian percaya bahwa hidup ini hanyalah sesaat dan kelak ada kehidupan lain setelahnya yang lebih kekal. Keyakinan itu masuk hingga kedalam hati. Mereka tidak menyia-nyiakan waktunya yang dipercaya sangatlah singkat. Mereka tidak terlalu memikirkan dunianya dan menyiapkan bekalnya ditempat yang mereka percayai kekal.

Mereka yang mempercayai akan hari akhir dan dunia lain setelah dunia ini telah banyak mengumpulkan bekalnya. Sebagian yang lain mengabaikan apa yang seharusnya dilakukan. Sebagian ini lebih memikirkan bagaimana dirinya terus hidup dan kebahagian yang dunia berikan sudah membuatnya sangat bahagia. Definisi bahagianya hanya sebatas apa yang dunia telah berikan kepadanya.

Mereka hanya ingin diakui dengan apa yang mereka sudah miliki. Sejatinya apa yang saat ini mereka punya hanyalah pinjaman dari Sang Semesta dan kelak akan Dia ambil kembali kapanpun Dia ingin mengambilnya. Uang, uang, uang, dan kekayaan hanya itulah yang mereka timbun. Tanpa disadari apa yang mereka lakukan akhirnya membuat kelupaan atas siapa jati dirinya sebenarnya.

Jati dirinya sebagai manusia yang sesungguhnya. Manusia yang diciptakan bertugas untuk beribadah kepada Dia yang menciptakan manusia dan seisinya. Keinginannya yang awal hanyalah ingin bertahan hidup didunia kini berubah dengan seiring waktu menjadi Bagaimana caranya bahagia didunia. Hingga dia melupakan takdirnya dilahirkan menjadi manusia dan sebagai seorang hamba.

Jangan melupakan siapa dirimu. Jangan lupakan apa tugasmu selama hidupmu. Materi yang kau dapatkan semata-mata tidak ada campur tangannya Sang Pencipta. Semuanya sudah diatur olehNya jangan sampai lupa diri ya....

Jangan sampai Allah murka padamu dan akhirnya semua yang awalnya Dia berikan padamu ditarik kembali dengan cara ditarik paksa darimu. Paham kan maksudnya ????

Jangan sia-siakan waktumu yang hanya sebentar ini. Waktumu didunia tidaklah banyak. Tolong manfaatkan sisa waktumu dengan sebaik-baiknya J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun