Mohon tunggu...
anggirizkys_
anggirizkys_ Mohon Tunggu... Freelancer - Si Introvert yang pandai merangkai kata dalam sebuah tulisan

Tulisan adalah kata-kata yang dirangkai dengan menggunakan akal dan perasaan yang melebur menjadi satu dan berubah menjadi sebuah tulisan yang dapat kamu baca. Tetapi, tulisan bukan hanya sekedar kata yang ditulis tanpa ada sebuah makna yang tersirat didalamnya. Tulisanku adalah isi hatiku yang ingin aku sampaikan, mungkin aku tidak sehebat kamu dalam menyampaikan sesuatu. Dari tulisan aku bisa mengungkapkan apa yang ingin aku katakan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rumah adalah Keluarga

10 Maret 2020   13:48 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:50 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah Rumah

Rumah memiliki sebuah arti  ialah sebuah bangunan yang mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Yakni sebuah bagi tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas sehari-hari. 

Sebagian orang menyebut rumahnya adalah surga untuk dirinya. Sebagian lagi berkata rumahnya adalah neraka yang nyata untuk dirinya

Sebagian orang pernah berkata kepadaku "seenak-enaknya tinggal dirumah orang lain masih enak tinggal dirumah sendiri". seperti itulah kata-kata yang sering aku dengar. Ada berjuta alasan untuk pergi tentu ada berjuta alasan juga untuk pulang. 

Tapi, terkadang aku berpikir apakah arti rumah itu sungguh berarti untuk mereka yang tak pernah merasakan hangatnya rumah ketika kedua orang tuanya memilih jalan masing-masing dan memilih untuk mengikuti ego mereka masing-masing tanpa memikirkan apa yang akan terjadi suatu saat nanti untuk mental anak-anaknya. 

Atau mereka yang tak merasakan kehangatan rumah sesungguhnya karena takdir yang harus memisahkan mereka dari dua malaikat tak bersayapnya. Atau mereka yang tak pernah merasakan sama sekali kehangatan rumah sesungguhnya karena keegoisan dua orang dewasa yang tak menginginkan kehadirannya karena perbuatan yang mereka buat sendiri dan melimpahkan kekesalan dan kesalahan mereka kepada dia yang tidak tau apa-apa atas apa yang sudah mereka perbuat. 

Aku sungguh tidak tau malu...

Sang Pencipta masih menitipkan rumah itu padaku, sang pencipta masih memberiku kepercayaan untuk aku tetap tinggal dirumah itu. Rumahku mungkin memang tak bisa dikatakan layaknya seperti mereka yang terlihat selalu harmonis dilayar televisi, atau mereka yang terlihat selalu bahagia 

Aku harusnya masih bersyukur atas apa yang Sang Pencipta titipkan kepadaku :')

Terkadang aku merasa cemburu, merasa iri dengan mereka yang terlihat harmonis sekali dengan keluarganya, tidak pernah malu untuk mengatakan maaf jika berbuat sebuah kesalahan kepada keluarganya 

Mungkin, ada sebagian orang mengalami apa yang aku rasakan. Tapi, tak sepantasnya kita mengeluh, tak sepantasnya kita iri dengan mereka. Mereka yang kamu pikir sungguh sangat beruntung dibandingkan dirimu... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun