Pengembangan minat dan keterampilan siswa merupakan fungsi penting lainnya dari guru BK di sekolah. Karena konselor sekolah dapat membantu pengembangan diri siswa, mereka adalah sumber daya yang berharga. Guru BK dapat membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka dengan berbagai cara, termasuk dengan memeriksa berbagai kualitas yang membuat siswa menonjol, mendorong siswa untuk berkonsentrasi pada kekuatan mereka, menumbuhkan konsep diri yang positif pada siswa, memberikan banyak informasi dan pengalaman kepada siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, dan mendorong mereka untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mereka.
Tujuan dari program pengembangan diri ini adalah untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka, menciptakan panutan yang positif, meningkatkan semangat belajar, dan menumbuhkan kreativitas mereka. Fasilitas pendukung membantu siswa tumbuh sebagai individu, dan sekolah memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan kemampuan mereka. Untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka, guru bimbingan dan konseling memainkan peran penting. Sejumlah keterampilan siswa diperoleh melalui optimalisasi potensi setiap siswa, dan ini secara langsung terkait dengan kapasitas pengajar untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Taktik yang digunakan dalam pendekatan konseling membantu siswa mencapai potensi penuh mereka. Seorang pendidik dapat membantu individu atau kelompok dalam mewujudkan dan memajukan potensi yang dimiliki setiap siswa dengan menggunakan pendekatan konseling untuk pengembangan siswa. Bimbingan kelompok dan bimbingan konseling individu adalah dua metode yang digunakan dalam bimbingan konseling. Bimbingan kelompok adalah metode yang digunakan oleh kelompok atau individu yang berpartisipasi dalam kelompok untuk membantu siswa dalam memecahkan kesulitan melalui kegiatan bersama. Di sisi lain, masalah pribadi diselesaikan melalui metode individu, yang sering dikenal sebagai konseling bimbingan individu.
Daftar Pustaka
Ahmad, N., Muslimin, A. A., & Sida, S. C. (2022). Analisis Perilaku Bullying Antar Siswa Terhadap Pembentukan Karakter Siswa di Sekolah Dasar Negeri Sangir Kecamatan Wajo Kota Makassar Sulawesi Selatan. Naturalistic: Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 1318-1333.
Anwar, A. R. A. (2024). Bimbingan Dan Konseling Sebagai Sarana Mengatasi MASALAH SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Ilmiah Research Student, 1(3), 747-752.
Damanik, H. R. (2019). Pengembangan potensi siswa melalui bimbingan dan konseling. Warta Dharmawangsa, 13(4).
Setiowati, A., & Dwiningrum, S. I. A. (2020). Strategi layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar untuk mengatasi perilaku bullying. Elementary School: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SD-An, 7(2).
Silitonga, A. S., Sarjono, Y., & Anif, S. (2014). Pengelolaan kegiatan bimbingan dan konseling untuk pembentukan karakter siswa sekolah dasar.
Sukardi, D. K. (2000). Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.
Suroso, A. S., & Salehudin, M. (2021). Optimalisasi Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembentukan Karakter Siswa. Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 7(1), 44-55.