Mohon tunggu...
anggi meisela
anggi meisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya menyukai hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan

20 September 2022   14:14 Diperbarui: 20 September 2022   14:23 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sapi positif PMK www.detik.com

Penyakit mulut dan kuku(PMK) adalah penyakit terinfeksi karena virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit yang menyeranng semua hewan berkuku belah/genap , seperti kambing, sapi, babi, kerbau, domba dan hewan liar lainnya seperti gajah, rusa dll. Virus dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu serta produk susu. Masa inkubasi 1-14 hari, virus awet dalam pendinginan dengan temperature > 500 dan terinaktivasi pada pH < 6,0 & pH > 9,0. 

Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel atau lepuh dan erosi di sekitar mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku, pincang dan bahkan kuku bisa terlepas, hipersalivasi, hewan lebih sering berbaring; pada ternak potong terjadi penurunan bobot badan dan pada ternak perah terjadi penurunan produksi susu yang drastis. Morbiditas biasanya tinggi mencapai 100%, namun mortalitas/tingkat kematian untuk hewan dewasa biasanya sangat rendah, akan tetapi pada hewan muda bisa mencapai 50%.

Kerugian-kerugian dari dampak penyakit yang sedang terjadi di dunia perhewanan. Bukan hanya prternak saja melainkan pembeli/pejagal sapi pun juga merasakan dampaknya, tidak hanya mereka melainkan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian ini dirasakan secara nasional. 

Kerugian ekonomi bagi kegiatan usaha peternak terutama disebabkan oleh kehilangan produktivitas karena penurunan produksi susu (25% per tahun), penurunan tingkat pertumbuhan sapi potong (10% -- 20%), kehilangan tenaga kerja (60% -- 70%), penurunan fertilitas (10%) dan perlambatan kebuntingan, kematian anak (20% -- 40%), dan pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis. Potensi kerugian yang dialami sangat berpengaruh pada perekonomian yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian secara nasional.


Kerugian ekonomi bagi kegiatan usaha peternak terutama disebabkan oleh kehilangan produktivitasnya karena penurunan produksi susu , penurunan tingkat pertumbuhan sapi potong ,kehilangan tenaga kerja , penurunan fertilitas dan perlambatan kebuntingan, kematian anak ,dan pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis.

Harus waspada terhadap penyakit PMK?

1. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi Mengapdaging dan ternak terinfeksi.

2. Menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen).

3. Pengendaliannya sulit karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat maha/ besar serta harus melalui pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.

4. Negara Indonesia terdiri dari banyak puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dll.) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun