Sangat tidak asing mendengar asumsi bahwa matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang ditakuti oleh sebagian siswa. Hal tersebut tentu sangat amat disayangkan, melihat bagaimana peran penting matematika dalam kehidupan. Sebagai contoh, kalian bisa bayangkan bagaimana kita bisa bertukar nilai mata uang dalam berbelanja jika kita tidak mengerti konsep pengurangan. Lalu bagaimana kita bisa membagi permen sama rata kepada beberapa teman, jika kita tidak paham konsep pembagian. Tentu kedua hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Maka dari itu kita dapat mengetahui seberapa penting peran ilmu matematika dalam kehidupan sehari- hari.
Pentingnya kemampuan matematika pada setiap individu terus menjadi perhatian pemerintah. Kemendikbudristek RI sebagai kementrian dalam pemerintahan yang menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan terus berinovasi memperbaiki kurikulum demi peningkatan kualitas pendidikan siswa Indonesia. Â Sebagai seorang mahasiswa, tentunya perlu turut andil dalam peningkatan kualitas Pendidikan Indonesia. Pelaksanaan KKN Universitas Indonesia dengan Tema Sustainable Development Goals (SDGs) berperan membantu peningkatan kualitas pendidikan pada poin 4.
Melaksanakan KKN di Desa Sariwangi Kelompok 73 melaksanakan program kerja berkaitan dengan tema Pendidikan Sepanjang Hayat. Memilih lokasi di SDN Jeungjingrigil saya dan rekan kelompok berupaya untuk membantu peningkatan kualitas Pendidikan di SD tersebut dengan menjalankan beberapa program kerja. Saya Anggi Lestari mendapatkan peran untuk membantu meningkatkan kemampuan numerasi di SD tersebut.
Saya berdiskusi dengan Ibu Guru wali kelas di SDN Jeungjingrigil yaitu ibu sri sebagai wali kelas IV A. Pembahasan diskusi berkaitan dengan kemampuan matematika di SD tersebut, khususnya kelas IV A. Keadaan di kelas tersebut diuangkapkan oleh ibu Sri bahwa terdapat beberapa siswa yang masih kurang pada matematika seperti memahami konsep perkalian, pembagian, dan pecahan. Melihat bagaimana keadaan sekolah yang selama 2 tahun dilaksanakan secara Daring. Membuat pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak sepenuhnya dapat diawasi oleh guru. Keaadan pembelajaran yang secara mendadak menjadi daring akibat Covid-19, mengakibatkan berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis atau kita kenal dengan learning loss.Â
Keputusan untuk mengangkat materi pecahan dirasa sangat penting. Materi ini terkadang membingungkan bagi siswa. Hal tersebut terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di awal mengenai pecahan, dimana siswa kebingungan memahami konsep pecahan senilai dengan nilai bilangan yang berbeda. Maka dari itu dibutuhkan suatu media yang dapat membantu siswa memahami matematika dengan baik yaitu alat peraga. Banyak penelitian dalam matematika yang sudah memperoleh hasil yang baik dalam penerapan alat peraga untuk membantu memahami matematika. Â
Alat peraga yang kami buat adalah alat peraga sederhana dengan konteks yang dekat dengan siswa. Pada tahap perencanaan saya mendesain alat peraga. Kemudian menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, alat peraga ini tidak membutuhkan bahan-bahan yang sulit ditemukan. Bahan yang dibutuhkan terdiri dari sterofoam, kertas karton, kertas origami, spidol, gunting, pensil, lem, dan penggaris. Setelah alat peraga selesai dibuat kami mengimplementasi alat peraga pecahan senilai dengan disertai penggunaan power point untuk memberikan animasi bagi siwa sekaligus mengenalkan teknologi kepada siswa.
Saat pengimplementasikan alat peraga tersebut siswa terlihat antusias dan memperhatihan bagaimana penggunaan dari alat peraga tersebut. Siswa terlihat fokus memperhatihkn karena menganggap hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kebidupan mereka, dimana menggunakan konsep cerita dengan alat peraga berbentuk semangka dan kotak persegi. Setelah selesai mengenalkan penggunaan alat peraga senilai tersebut kami memberikan kertas bagi siswa untuk mengemukakan pengalaman dan kesan mereka terhadap penggunaan alat peraga. Rata-rata siswa menyatakan bahwa mereka senang dalam pembelajaran matemarika ini karena seru dan menyenangkan.